geng - Copy
gambar iliustrasi

 

Kembali marak kebrutalan geng motor, sudah banyak yang jadi korban semakin banyak pula kelompok ini berkembang. Satu kelompok dtangkap tapi kelompok lain bermunculan…!.

Geng motor sudah sangat terkenal meresahkan para pengguna jalan bahkan para warga sekitar yang sering dilewatinya, dengan berbagai senjata tajam mereka dengan rasa tak berdosa menciderai korban yang tak salah dengan sadis dan sekarang anggota TNI kembali menjadi korbannya.

TRIBUN-TIMUR.COM – Penganiayaan yang dialami anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) oleh sekelompok orang kembali terjadi. Hal tersebut kali ini dialami anggota Yon Zikon TNI AD, Praka Wahyu Adi (31), di Jalan Pertigaan Arundina, Kelurahan Cibubur, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, pada Minggu (23/11/2014) pukul 02.30.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Timur AKBP Ade Rahmat Idnal mengungkapkan, penganiayaan itu berawal saat Wahyu tengah melaju dengan sepeda motor bersama rekannya, Padli (31). Saat melintas di Jalan Pertigaan Arundina, Wahyu berpapasan dengan salah satu geng motor.

Saat itu, motor yang dikendarai Wahyu tidak sengaja bersenggolan dengan salah satu pelaku bernama Ryan Septian (17). Keduanya pun terlibat adu mulut dan sempat menepi di pinggir jalan.

“Setelah terlibat cekcok, Wahyu sempat mencekik pelaku. Namun, karena saat itu pelaku bersama 9 rekannya yang lain, akhirnya Wahyu meminta maaf,” kata Ade, Minggu di Mapolres Jakarta Timur.

Ade melanjutkan, permintaan maaf Wahyu rupanya tak digubris oleh pelaku. Ryan, yang tersulut emosi, langsung mengambil parang yang diselipkan di bajunya dan menusuk tengkuk Wahyu dari arah belakang, hingga Wahyu tersungkur.

Merasa belum puas, Abdurrahman (21), pelaku lainnya, ikut menganiaya Wahyu dengan tangan kosong. Sementara itu, Padli, teman Wahyu, tidak bisa berbuat banyak karena saat itu sekelompok geng motor yang terdiri dari 10 orang sudah mengerubunginya. “Melihat korbannya tersungkur, pelaku melarikan diri ke arah Jalan Raya Bogor,” ujar Ade.

“Korban sedang menjalani perawatan intensif di RSPAD. Kondisinya kritis karena mengalami luka tusuk di bagian tengkuk,” ujar Ade.

Ade menambahkan, setelah mendapat laporan penganiayaan itu, pihaknya langsung melakukan olah TKP dan mewawancarai beberapa saksi mata. Dari penyelidikan tersebut, polisi mendapatkan ciri-ciri kendaraan sepeda motor dan beberapa pelat nomor kendaraan kelompok itu.

Berbekal informasi itu, polisi langsung meringkus dua orang dari kelompok tersebut. Dua orang tersebut diringkus di rumah mereka di kawasan Cimanggis, Depok, Jawa Barat. Kepada polisi, keduanya mengaku hanya ikut dalam rombongan, bukan menganiaya Wahyu.

Mendapat keterangan itu, anggota Jatanras Polres Metro Jakarta Timur langsung menangkap kedua pelaku penganiaya Wahyu. Ryan ditangkap tanpa perlawanan di rumahnya di daerah Depok, Jawa Barat, dan Abdurrahman ditangkap di rumahnya di daerah Munjul, Ciracas, Jakarta Timur.

Kepada polisi, para tersangka mengaku bahwa mereka juga menganiaya salah seorang warga di daerah Cimanggis, Depok. Hal itu dilakukan setelah pelaku menganiaya Praka Wahyu di Ciracas.

“Setelah menusuk Praka Wahyu, pelaku langsung melarikan diri ke arah Jalan Raya Bogor. Setibanya di daerah Cimanggis, mereka kembali menusuk pengendara di sana,” kata Ade.

Ade mengungkapkan, pihaknya saat ini tengah berkoordinasi dengan polsek setempat guna mengetahui identitas korban penusukan di daerah Cimanggis. Di hadapan polisi, kata Ade, pelaku memang berniat menganiaya pengendara lain saat di tengah jalan. Sebab, saat penangkapan tersangka, polisi juga menyita sebuah parang dan celurit.

“Ada indikasi bahwa para pelaku juga habis menenggak minuman beralkohol. Makanya, saat cekcok, pelaku langsung menganiaya korban,” ujar Ade.

Menurut Ade, kedua pelaku saat ini telah diamankan di Mapolresto Jakarta Timur. Akibat perbuatannya, pelaku dijerat dengan Pasal 351 KUHP tentang Penganiayaan yang menyebabkan Wahyu luka berat dengan hukuman penjara di atas lima tahun.

Sudah tidak bisa dibina seharusnya geng motor diberantas dan nyatakan aparat perang geng motor.

1 KOMENTAR

  1. Memang harus ditembak mati tuh pelaku. Biar bisa jadi contoh. Tapi aparat tni nya juga jgn begitu, mentang2 tni main cekek orang aja. Ngak tau nya tuh org rame, ya udh nyaho deh. Kirain tni bisa lawan 10 org, makanya cekek2 org, eh eh ngak taunya. Gubrak ketemu batunya.

  2. geng motor sing gawe anarkis dipateni wae. Digawe setengah modiar desek, trus di lempar wae nang segoro ben dipangan iwak hiu…..

  3. gw bilang jg apa dr dulu ampe skr yg namanya IMAGE BIKERS GAK PERNAH BENER, GENG/CLUB/KOMUNITAS MOTOR SAMA AJA GAK BENER JG. Apalagi kelakuannya BIKERS mayoritas gak pernah bener. Ingat gak ada 1 pun club/komunitas YG PERNAH MAU NGAJARIN ANGGOTANYA SPY JD BENER. Jd gak perlu heran lah liat kelakuan GENG/CLUB/KOMUNITAS MOTOR yg kaya gini (ini FAKTA/REAL bukan ngada2 jd gak perlu lah pd tersinggung/marah dgn komen ane)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini