image description

Lagi ramai masalah piringan cakram milik MT-25 yang patah setelah mengalami kecelakaan. Siapa yang mau mendapatkan kecelakaan ? semua pasti tidak mau. Kecelakaan mengakibatkan rusaknya beberapa part terutama body pecah2 atau fork bengkok sudah menjadi hal yang tidak asing lagi namun kalau mendapatkan kecelakaan yang bodi motornya nampak utuh tapi ada kejanggalan di part lain malah dijadikan bahan BC alias black campaign.
honda cengkarenginstagram-aripitstop

Seperti yang terjadi di yogyakarta, saya merujuk dulu ke kronologi kejadian sesuai info yang dishare dari sumber pertama kali yaitu di grup info cegatan yogya.

Masih anget.kecelakaan 2spd motor. Lokasi pr4an ringrod wojo. .kronologi spd motor moge yamaha mt-25 dri arah barat (kemungkinan dri barat hijau lgsung tancap pol gas,motor njamping). Dri selatan meluncur matic vario mungkin ngeblong/ kejar lampu merah. .brakk. . korban dilarikan ke rs wirosaban. 2unit kendaraan masih di tkp. .

Yap, Yamaha MT-25 dari arah barat sedangkan Honda Vario dari arah selatan, berarti tabrakannya bukan adu banteng tapi tabrakan dari samping. Saat ketika lampu menyala hijau maka MT-25 langsung tancap gas bahkan sampai jamping…!, tak diduga dari arah samping ada motor vario yang menerobos lampu merah dan akhirnya, ”Brak…!”, kecelakaan terjadi. Yap, MT-25 ditabrak dari arah samping.

Kedua korban langsung dibawa ke RS namun ternyata dikalangan netizen justru mempersoalkan efek dari tabrakan ini yaitu tampak piringan cakram milik MT-25 patah, yap… setelah saya lihat ternyata Brake Rotor (piringan luar) terlepas dari Float Button alias pin cakram. Kenapa ini bisa terjadi, mari kita bahas secara singkat dulu ya… kita lebih sering melihat piringan cakram jenis konvensional yang terpasang di motor2 mocil misalnya piringan cakram motor Mio J, Vario, Shogun dll.

Piringan cakram yang mudah kita dapatkan di jalanan adalah tipe konvensional dan tipe floating disc.

Piringan konvensional jika kita lihat memiliki desain yang datar tidak ada sambungannya. Piringan jenis tampak kaku karena memang secara keseluruhan besinya menyatu. Karena desain yang lebih sederhana maka dari segi harga piringan ini rata2 lebih murah, dan tidak berisik. Piringan tipe konvensional ini sudah bagus untuk mendukung sistem pengereman di motor, biasanya sich piringan tipe ini dipasang di motor 250cc kebawah. Kelemahan piringan konvensional adalah piringannya lebih mudah panas sehingga suhunya kurang stabil dan lebih mudah bengkok jika terjadi benturan kecil saat kondisi panas.

 

Lalu yang kedua adalah piringan cakram tipe Floating Disc, sesuai namanya piringan ini mengambang, kok mengambang ? yap… piringan jenis floating terdiri dari tiga bagian yaitu Brake Rotos, Rotor Carrier dan Float Buttons.

  1. Rotor carrier, bagian tengah dari cakram floating yang tertempel di velg yang dihubungkan dengan baut.
  2. Brake rotor, bagian piringan luar yang berbenturan langsung dengan kampas rem.
  3. Float button, penghubung antara rotor carrier dan brake rotor yang berbentuk cincin.

Maksud dari floating atau ‘mengambang’ dari cakram ini adalah adanya sedikit sela antara rotor carrier dan brake rotor yang dihubungkan oleh float button. Jadi bagian tepi dari cakram floating dapat bergeser sedikit. Inilah perbedaan dengan tipe konvensional karena piringan ini tampak sedikit bebas bergerak di bagian piringan luarnya.

Kelebihannya pengeraman lebih pakem karena brake rotor yang bebas bergerak bisa menyesuaikan pergerakan roda dan sepatu kampas rem lebh mudah mengikat. Karena bisa bergerak maka suhu yang dihasilkan akibat dari gesekan lebih stabil. Dengan kelebihan ini makanya piringan tipe floating lebiih sering dipakai di arena balapan.

Kelemahannya ? seperti yang terjadi di motor MT-25 diatas, karena terhubung dengan ring maka jika mendapatkan benturan keras dari samping maka pinnnya akan mudah rusak dan piringan bagian luar bisa terlepas.

Jadi kalau mau tahu kenapa suatu piringan bisa patah alangkah lebih bijaknya kita lihat dulu tipe piringannya, seperti apa kronologinya dan seberapa besar benturan yang diterima.

15 KOMENTAR

  1. Dan 1 lg lek kedua motornya di di share jangan 1 aja heheheee pan tabrakan bukan ambrol sendiri jadi meminimalisir bc,kcuali memang dari sononya di set bot bc ya hanya si pembawa kabar berita aja yg tau

  2. disc floating juga ada yang asli dan ada yang palsu dalam arti hanya variasi untuk mengejar model saja. untuk disc floating yang asli itu antara rotor carrier dan brake rotor ada ukuran jarak kerapatannya untuk memastikan berfungsi sesuai dengan fungsinya antara rotor carrier dengan brake rotor. tp saya lupa ukurannya berapa mili gitu.
    nah cakram mt25 itu jarak kerapatannya sudah sesuai dengan fungsinya atau hanya sekedar variasi ?

  3. cakram biasa kalo ditabrak dari samping ya pasti rusak / mleot, namanya tabrakan apapun bisa rusak, ini sepeda motor, bukan tank baja 😀

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini