ARIPITSTOP.COM – Negara Jepang memang menguasai produk otomotif terutama roda dua di Indonesia, meski begitu budaya kedua negara ini ternyata berbeda terutama dalam mentaati peraturan lalu lintas. Di Jepang bisa kita lihat para pengendara dengan sadar bisa tertib terutama ketika di lampu merah, meski jalanan kosong, ketika lampu merah menyala maka mereka tidak akan berani menerobos lampu merah, selain peraturan yang ketat, taat terhadap peraturan, kedislipinan sudah mengakar di warga Jepang.

Para pemotor di Jepang begitu disiplin, bahkan mereka ketika terjebak macet tidak mau menyalip mobil di depannya tetapi ikut antri di belakang mobil dengan menjaga jarak. Ketika berhenti di lampu merah tidak ada biker yang berlomba-lomba untuk berhenti di depan seperti di Indonesia.

Meski menggunakan sepeda motor bermesin besar, namun budaya tertib tetap menjadi pegangan setiap pengendara roda dua di jalan raya di Jepang. Gambaran inilah yang diimpikan dapat juga terwujud pada sikap pengendara sepeda motor di jalanan Jakarta.

‘mimpi’ inilah yang hingga kini terbesit di pikiran Samsul Falah setelah mengikuti The 20th Safety Japan Instructors Competition yang berlangsung minggu lalu di Jepang. Samsul Falah merupakan instruktur Safety Riding Promotion (SRP) Main Dealer sepeda motor Honda Jakarta Tangerang, PT. Wahana Makmur Sejati yang berhasil sabet juara tiga pada kelas 125cc mewakili PT. Astra Honda Motor di ajang kompetisi safety riding instruktur di Jepang.

Instruktur yang masih dalam masa ‘pengantin baru’ ini telah lima tahun bergabung menyebarkan edukasi berkendara aman untuk beragam golongan masyarakat. Tidak hanya untuk pengendara sepeda motor, Samsul Falah atau yang akrab di panggil Acung ini juga mahir berikan edukasi safety riding kepada anak usia TK dan SD. “ Kalau berikan pemahaman berlalu lintas kepada anak kecil saya berubah menjadi usia mereka dan saya senang dengan respon mereka yang antusias mendengarkan beragam pengetahun berlalu lintas,” jelasnya.

Mengenai ‘iri hati’ nya terhadap budaya berkendara masyarakat Jepang Samsul Falah berangan dapat menularkan budaya itu kepada peserta didik safety riding yang dibimbingnya. Seperti yang diakuinya, pada setiap kampanye yang diberikan tidak pernah bosan secara lisan bahkan memperlihatkan beragam video terkait budaya tertib lalu lintas di berikan kepada peserta yang hadir.

“ Mungkin jangan pernah bosan kali ya untuk memberikan pemahaman menumbuhkan budaya tertib di jalan raya. Lisan, contoh, hingga video telah diberikan kepada peserta didik edukasi safety riding,” jelas pria yang ‘bermarkas’ di Wahana Safety riding Center Jatake Tangerang ini.

Sikap totalitas dalam mengedukasi masyarakat, berbuah manis. Samsul falah beserta tim dari PT. Astra Honda Motor didaulat menjadi perwakilan peserta kontes safety riding ke 20 di Jepang. Tim kebanggaan Honda Indonesia ini selain berlatih intensif selama sebulan sebelum bertanding juga harus berjuang menghadapi 75 peserta dari 9 negara yang berasal dari Jepang, Singapura, Thailand, Vietnam, India, Taiwan, Autralia, dan Brazil.

Selain berhasil menduduki posisi ketiga kelas 125cc, perwakilan PT. Astra Honda Motor juga berhasil meraih gelar juara pertama kelas 400cc berkat kepiawaian instruktur Astra Motor Samarinda, Ibnu Fachrizal. Selain kedua instruktur tersebut, I Gusti Ngurah Agung Iswahyudi dari Astra Motor Denpasar berhasil raih posisi 3 pada kelas 400cc.

“ Alhamdulillah dengan keberhasilan tim instruktur Indonesia yang berhasil bersaing dengan negara lainnya. Prestasi ini akan saya jadikan semangat untuk wujudkan mimpi lahirkan pengendara sepeda motor yang lebih berbudaya di Indonesia dan Jakarta Tangerang pada khususnya,” tutup Samsul Falah.

1 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini