ARIPITSTOP.COM – Pabrikan asal Austria ini setelah dimiliki oleh Stefan Pierer memang terus membuat gebrakan, berhasil menguasai saham KTM yang saat itu dilanda krisis tahun 1992 silam dengan modal pekerja yang hanya 150 orang dan hanya mampu memproduksi 6 ribu unit dalam satu tahun. Kini KTM sudah memiliki lebih dari 5ribu karyawan dengan kapasitas produksi hingga 265 ribu dalam satu tahun, sebuah kemajuan yang sangat pesat setelah dipegang oleh seorang Stefan Pierer. Dan kini bos KTM tersebut berniat untuk mengakuisisi pabrikan Ducati yang dianggapnya sebagai Ferrarinya motor.

Sebelumnya bos KTM berhasil menguasai saham milik brand motor asal Swedia, Husqvarna, yang dibelinya dari BMW. Sejak dibelinya tahun 2006 silam, pabrikan yang terkenal dengan produksi motor trail ini hanya mampu memproduksi 6 ribu unit dan kini terakhir di tahun 2017 sudah mampu memproduksi motor sebanyak 30ribu unit dalam satu tahun saja.

Belum puas disitu, kini Stefan Pierer juga sedang membidik saham penuh di Ducati, sebenarnya sejak tahun 2017 yang lalu Ducati sudah mau dilepas oleh Audi namun ada gejolak di internal grup VW sehingga Ducati tidak jadi dijual. Akan tetapi kini muncul lagi dan sang bos KTM terus mengincarnya.

“Saya memiliki hubungan emosional dengan Ducati. Ducati adalah Ducati, tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Satu-satunya brand yang cocok untuk kami adalah Ducati. Segala sesuatu bisa Anda lupakan. MV Agusta terlalu kecil,” kata Stefan Pierer dikutip dari Speedweek.

Bos KTM itu menganggap Audi tidak akan lagi fokus mengurus Ducati sehingga besar peluang untuk mengambilnya.

“Audi mungkin akan memiliki prioritas lain selain pabrik motor karena urusan diesel dan e-mobil. Ducati adalah Ferrari industri motor,” ujar Pierer lagi.

Bahkan Stefan Pierer tidak memperdulikan soal harga karena sudah pasti situasinya sudah berubah ketika Ducati dibeli oleh Audi tahun 2011 silam. Adapun Audi membeli Ducati pada waktu itu dengan harga 860 juta euro.

“Tentu saja, memiliki brand seperti itu di grup kami akan menarik. Ini bukan pertanyaan tentang harga, tetapi tentang topik, ketika semua orang menyadari di mana situasinya,” lanjutnya.

2 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini