ARIPITSTOP.COM – Balapan ARRC 2018 seri kelima baru saja selesai digelar di sirkuit Sentul, para pembalap Indonesia mendominasi podium di semua kelas dan podium utama direbut semua oleh pembalap yang menggunakan motor Honda kecuali saat race 2 kelas UB150 yang memakai motor Yamaha MX King. Selesai balapan ARRC di Sentul justru kini timbul gosip atau wacana dimana untuk kelas AP250 yang sebagian besar para peserta memakai motor CBR250RR, R25 dan Ninja 250 ini digosipkan akan memakai single ECU seperti yang sudah diterapkan di MotoGP yang semua tim balap memakai ECU dari Magneti Marelli.

Gosip atau wacana ini merebak di sirkuit Sentul, dimana satu pembalap Indonesia yaitu Rheza Danica sudah dipastikan merebut gelar juara Asia di kelas AP250 dengan motor CBR250RR. Sejak tim Astra Honda Racing Team (AHRT) bergabung di kelas AP250 tahun 2017 lalu, tim ini selalu mendominasi kelas AP250. Bahkan prestasi gemilang diraih oleh Gerry Salim di musim pertamanya dengan meraih 8 podium dengan kemenangan sebanyak 7 kali dari 12 seri yang digelar.

Di musim 2017 saja balapan baru berjalan 3 seri, regulasi sudah berubah dengan pengurangan bobot motor. Setelah berjalan 3 seri di musim 2017, dua fihak penyelenggara Race Fik Asia dan promotor TWMR memutuskan untuk merubah regulasi AP250 ARRC khusus untuk R25 dan Ninja 250 mendapatkan pengurangan bobot motor.

Sebelumnya regulasi bobot untuk motor 250cc dua cylinder sebesar 135kg sudah termasuk oli dan bbm, kini khusus untuk R25 dan Ninja mendapatkan pengurungan bobot motor sebesar 5kg menjadi 130kg dan untuk CBR250RR tetap 135kg. Pengurangan bobot jelas sangat berpengaruh terhadap performa motor. Perubahan regulasi yang kemungkinan agar balapan terasa imbang yang akhirnya lebih menarik untuk ditonton.

Dan di musim 2018 ini juga pernah kembali merubah regulasi soal bobot motor, selama tiga seri awal musim 2018, CBR250RR masih menguasai jalannya balapan, dari 3 seri (6 balapan) yang sudah berlangsung CBR250RR tercacat mendapatkan 5 kali kemenangan dan R25 baru satu kemenangan sementara Ninja 250 yang memakai motor terbaru mentok podium ketiga yang diperoleh pembalap Indonesia AM Fadly.

Regulasi Baru yang efektif berjalan mulai Seri India 3-5 Agustus 2018 sebagai berikut :

  • Bobot kombinasi minimum Ninja 250 MY2018 : 200 kg, Bobot minimum Motor : 135kg
  • Bobot kombinasi minimum CBR250RR : 200 kg, Bobot minimum Motor : 135kg
  • Bobot kombinasi minimum R25 : 195 kg, Bobot minimum Motor : 130kg

Yap, untuk bobot motor masih tetap namun yang berubah adalah bobot kombinasi motor yang sudah dinaiki pembalap beserta racing gearnya naik 5kg, dan jika dilihat regulasi diatas, bobot kombinasi R25 masih yang paling ringan 5kg dari CBR250RR dan Ninja 250 MY2018.

Itu beberapa perubahan regulasi yang pernah terjadi di kelas AP250, lalu dari gosip atau wacana penyemaan ECU ini apakah ada hubungannya dengan dominasi yang didapatkan oleh tim Honda dengan CBR250RR ?, belum diketahui pastinya, akan tetapi perubahan regulasi biasanya memang penuh pro dan kontra antar tim balap karena ada yang merasa diuntungkan dan ada yang merasa dirugikan, meskipun sebenarnya pihak panitia hanya ingin agar balapan terasa tidak monoton.

Kabarnya juga, selain penyeragaman ECU, regulasi bobot motor juga akan berubah. Mulai musim 2019 nanti digosipkan mulai penyamarataan bobot motor. Wich… kita tunggu saja musim depan apakah gosip ini benar atau tidak ya…

2 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini