ARIPITSTOP.COM – Sebelumnya saya terbitkam artikel budaya tertib lalu lintas para biker di Jepang, meskipun jalanan kosong para biker tertib selalu berhenti di belakang zebra cross, berbeda jauh dengan para biker di Indonesia yang selalu ingin menjadi yang terdepan ketika berada di lampu merah. Bukan hanya para pengguna jalan raya saja tetapi para pejalan kaki di Jepang juga tertib bahkan warga disana lebih memilih transportasi massal dibandingkan memakai kendaraan pribadi.

Ketika saya berada di Jepang meskipun hanya satu minggu saja, sudah bisa merasakan budaya di Jepang yang kental dengan selalu berjalan kaki dan naik kereta ketika bepergian kemana2. Kebetulan ketika saya berada di Jepang tidak memakai jasa tour guide tetapi kita jalan sendiri karena pada saat itu kita diajak oleh Suzuki Indonesia yang dipandu langsung oleh Pak Yohan Yahya ( Department Head of Sales & Marketing 2W PT. SIS ) yang sudah wara wiri di negeri sakura tersebut. Dari pak Yohan inilah kita para blogger yang berkunjung ke Jepang bisa mengetahui seperti apa budaya warga Jepang terutama ketika di jalan raya atau menggunakan transportasi umum.

Asli awalnya kaget di hari pertama ketika tiba di bandara Tokyo kita langsung dituntun ke stasiun kereta, yap… bandara di Jepang selalu terintegrasi dengan kereta, karena transportasi kereta menjadi transportasi utama di Jepang.

Jadi ceritanya selama satu minggu di Jepang, kita ketia berpindah ke kota2 lain dan trmpat2 wisata selalu menggunakan kereta dan sekali pernah juga menggunakan bus karena tempat wisata yang kita tuju jauh dari stasiun. Dan yang bikin heran ketika kita diajak ke tempat yang sudah sangat terkenal dengan sebutan Shibuya Crossing. Disini setiap saat selalu ramai dengan pejalan kaki, uniknya disini adalah para pejalan kaki dengan tertib menyeberang sesuai rambu2 dan sama sekali tidak ada yang berani menerobos lampu merah. Setiap lampu hijau untuk para pejalan kaki, ratusan orang langsung memadati persimpangan yang memang tempatnya stasiun Shibuya.

https://www.instagram.com/tv/BoQ1LBUnina/?utm_source=ig_share_sheet&igshid=1bgasl41zm0k8

Warga di Jepang selalu tertib, meskipin jalanan tampak kosong, mereka tidak mau menyeberang sembarangan kecuali di zebra cross dan itupun menunggu dulu rambu2 menyala baru menyeberang jalan.

Yap… inilah fakta di negara yang sudah maju justru mereka lebih banyak berjalam kaki, kalau di Indonesia ?, lawong cuma ke warung yang jaraknya cuma 50 meter saja naik motor.

3 KOMENTAR

  1. Masalahnya disini tempat pejalan kaki tidak layak..sangat sempit dan mepet ke jalan..serem jalan kaki sambil dilewati kendaraan yg gak tau aturan kecepatan. Wuuz-wuuz! Ketabrak piye..

  2. Semua kembali ke pemerintahan suatu negara dan kebijakannya mengenai kendaraan bermotor dan transportasi massalnya… Sudah siap kah Indonesia?

    Kalau di Indonesia dibuat seperti itu, akan banyak produsen otomotif yang nantinya memprioritaskan produksi dan jualannya di negara lain. Secara tidak langsung juga akan berdampak pada pendapatan suatu negara dari sektor otomotif. Sudah siap kah pemerintah dan rakyat Indonesia?

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini