ARIPITSTOP.COM – Sudah 23 kali seri tanpa kemenangan yang diraih Yamaha membuat kedua pembalapnya semakin frustasi, Vinales berharap seri musim ini cepat selesai dan menyongsong seri baru tahun depan, Rossi pun tak jauh beda yang semua ingin mempertahankan posisi kedua klasemen kini dirinya sangat sulit mendaoatkan posisi tersebut dalam kondisi M1 yang tidak mendukung. Kondisi seperti ini dianilis dari pernyataan pengamat MotoGP, Carlo Pernat. Pernat menyatakan kegagalan mesin M1 pada ajang MotoGP pada musim ini memiliki kesamaan dengan apa yang terjadi dengan Suzuki tahun sebelumnya.

“Saya melihat banyak kesamaan dengan apa yang terjadi tahun lalu dengan Suzuki. Krisis ini kian sulit diatasi mengingat masalah sudah menyangkut ke perangkat elektronik, sasis, dan cengkeraman,” kata Pernat dikutip dari Insella, Senin (1/10/2018).

Pernat tidak yakin Yamaha akan bangkit tahun depan karena Yamaha dinilai lamban dalam menyelesaikan masalah bahkan belum ditemukan solusi dari apa yang dialami oleh kedua pembalapnya tahun ini.

Pernat menyayangkan apa yang dialami Yamaha dan ini berdampak pada mental Valentino Rossi dan Mavercik Vinales. Sebab, mereka terlihat frustrasi menghadapi masalah yang dihadapi pada M1 di MotoGP.

“Sekarang Ducati dan Yamaha memiliki perbedaan sejak tujuh tahun yang lalu, terutama pada masalah di bagian belakang. Ini sangat disayangkan, karena Rossi berada di posisi ketiga dalam klasemen, yang lain telah membuat banyak nol, tetapi ini adalah tempat ketiga yang terlihat sedikit seperti kelima,” pungkas Pernat.

2 KOMENTAR

  1. Boleh dibilang Teknisi Engineer ga bisa konsentrasi kerjanya sebab Rossi lebih ikut campur tangan ke Yamaha. kalau opini ane siih, bedanya dengan pembalap lain mereka cuman ngasih opini seputar feel nya si motor aja mirip ky Vinales.

    Terlalu banyak kepala di Yamaha

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini