ARIPITSTOP.COM – Rossi dengan tegas menolak tambahan seri di musim 2019, saat ini balapan MotoGP sudah bertambah menjadi 19 seri termasuk seri baru yang diadakan di Thailand. Sebelumnya Rossi mengutarakan jika seri di Thailand bakalan melelahkan terlebih lokasi sirkuit jauh dari fasilitas lengkap. Dan di musim 2019, dengan peluang ditundanya Finlandia bergabung di kalender balap MotoGP musim depan, Meksiko pun dikabarkan bakal menjadi negara yang bakal membuat jumlah balapan menjadi 20 seri.

Sirkuit Kymi Ring di Finlandia diperkirakan baru siap menggelar MotoGP pada 2020 mendatang, dan Autodromo Hermanos Rodriguez, yang dikenal sebagai sirkuit balap mobil dan beberapa musim belakangan menggelar Formula 1, berpeluang mendapat kesempatan tersebut.

Menurut Rossi, Sirkuit Autodromo Hermanos Rodriguez, yang akan menjadi venue terlalu berbahaya untuk balapan motor. Selain itu, Rossi menyatakan mengubah layout sirkuit sesuai standar FIM bakal sangat sulit dilakukan.Ā Jika Meksiko masuk kalender, maka MotoGP 2019 akan terdiri atas 20 balapan. Rossi menentang ide tersebut karena menurutnya jumlah balapan yang sekarang sudah terlalu banyak.

“Itu bukan ide yang bagus. Saya cukup frustrasi karena yang pertama kelender balapan akan menjadi 20 balapan. Itu artinya kami tak punya kehidupan,” kata Rossi, seperti dilansir Speedweek, Selasa (7/8/2018).

“Terlepas dari masalah itu, sirkuitnya juga sangat buruk. Saya tak menyukainya, juga berbahaya. Mereka harus memodifikasi beberapa bagian dari trek. Tapi, sangat sulit memodifikasi seperti itu, tak akan mudah. Bagi saya menambah satu balapan pada tahun depan jelas bukan ide yang bagus,” ungkap Rossi.

Kemunculan Meksiko sebagai kandidat penyelenggara MotoGP sejatinya cukup mengagetkan, mengingat Indonesia, Belgia dan Kazakhstan selama ini disebut-sebut sebagai negara yang punya peluang yang lebih besar menjadi tuan turah MotoGP. Jika para pembalap menolak tambahan seri di musim mendatang maka peluang Indonesia menjadi tuan rumah semakin tertutup rapat.

5 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini