ARIPITSTOP.COM – Beberapa hari yang lalu saya berkesempatan menghadiri sesi bedah teknologi Honda All New PCX 150 alias PCX lokal yang diadakan di Astra Honda Technical Centre (AHTC) yang berlokasi di daerah Sunter. Dalam sesi itu para blogger diberikan pengetahuan teknikal khusus untuk PCX dan PCX Hybrid. Karena sesinya panjang banget bankan penjelasannya saja memakan waktu lebih dari 2 jam maka akan saya potong untuk lebih memudahkan, kalau diketik semuanya bisa pegel2 nichh tangan sampai keriting, hehehehe…

Untuk yang pertama kali saya bahas adalah spek dari sok belakang PCX.

Di PCX lokal ini untuk sok belakang ternyata memiliki tiga tingkat kekerasan, yang dimaksud ada di per luarnya, jadi ulir dari sok belakang ini ada triple rate spring, tujuannya adalah memiliki karakterisitik riding feeling yang lebih baik agar nyaman digunakan saat riding sendiri maupun berboncengan, begitu juga ketika berboncengan melewati jalanan yang tidak rata.

Bida dilihat gambar dibawah ini, cara kerja dari per sok adalah ketika per sok mendapatkan beban yang ringan maka kerenggangan per akan turun dan jika mendapatkan beban yang lebih berat maka kerenggangan per akan semakin turun lagi atau kerenggangan semakit rapat.

Lalu karakteristik dari per sok itu ada 3 yaitu, Hard, Medium dan Soft. Untuk karakter per sok yang Hard, maka jika diberikan beban ringan maka ayunan yang dihasilkan akan terasa keras namun jika mendapatkan beban berat maka ayunannya akan terasa nyaman, seperti jika kita riding di daerah tidak rata. Per sok tipe Hard ini lebih sering dipakai di daerah yang kondisi jalanannya banyak yang rusak seperti di daerah pedalaman atau pulau kalimantan yang sering dibuat untuk mengangkut beban berat seperti hasil panen dan kayu, karena beban yang berat maka membutuhkan tipe sok yang keras bahkan mereka lebih sering memodifikasi sok belakang menggunakan double sok sampai 4 pcs agar ayunannya nyaman ketika membawa beban berat.

Kemudian untuk yang tipe medium lebih sering digunakan di motor2 yang dijual di Indonesia, karena kondisi jalanan di Indonesia rata2 sudah dalam kodisi aspal yang lebih membutuhkan kenyamanan saat riding baikitu saat sendiri atua boncengan, kecuali memang di daerah pegunungan atau pedalaman.

Kemudian untuk tipe Soft, ini tingkat ayunannya yang empuk justru tidak nyaman untuk riding nantinya, apalagi tipe soft tidak bisa dipakai untuk beban berat.

Jika gambar diatas menggambarkan karakteristik dari per sok, maka gambar dibawah ini menjelaskan tipe per sok yang dipakai di sebuah motor. Per sok yang dipakai di motor ada tiga tipe tingkat kekerasan yaitu :

  1. Per sok dengan 1 tingkat kekerasan, bisa dilihat kondisi ulir atau kerenggangan per soknya hanya satu tipe kerenggangan saja atau constant rate (cek gambar dibawah). Jenis ini jika melewati jalanan yang tidak rata maka ayunanya tidak bisa menyesuaikan, bisa dibayangkan pakai sok sangat empuk kemudian melewati jalanan tidak maka akan mentul2, apalagi untuk belok maka motor akan goyang2.
  2. Per sok dengan 2 tingkat kekerasan, per soknya memiliki dua karakter kekerasan yang paling atas dengan sedikit kerenggangan dan yang bawah memiliki kerengangan ulir sok lebih besar. Pemakaian dua tingkat kekerasan ini lebih karena bisa menyesuaikan kondisi jalanan, jika melewati jalanan rata maka yang bekerja adalah per sok yang longgar, sedangkan jika melewati jalanan rusak maka per yang rapet akan bekerja.
  3. Persok dengan 3 tingkat kekerasan, untuk tipe yang ketiga ini bisa dilihat lagi perbedaannya di gambar dibawah memperlihatkan tiga tingkat kelonggaran ulir pernya yang paling atas ulirnya rapet, yang tengah sedang dan yang paling bawah sangat longgar. Nach disini tingkat kerjanya lebih tepat menyasar sesuai kebutuhan karena ada 3 tingkat kekerasan, lebih bisa menyesuaikan berbagai kondisi jalanan dari rata, tidak rata atau rusak.

Nach untuk sok yang dipakai di Honda PCX lokal ini memiliki 3 tingkat kekerasan, sedangkan untuk motor Honda lainnya termasuk PCX versi CBU masih memakai yang tipe 2 tingkat kekerasan. Harapan dari pemakaian 3 tingkat kekerasan ini adalah untuk meningkatkan kenyamanan para biker, motor ini tetap nyaman meskipun dipakai di kondisi jalanan yang rata, rusak baik sendiri maupun berboncengan.

Jadi sok belakang PCX lokal ini mengakomodasi semua tipe jalanan dan kondisi beban motor, untuk lebih jelasnya bisa dilihat di video dibawah ini, penjelasan langsung dari divisi Technical PT AHM,

video via hp klik disini

12 KOMENTAR

  1. klo udh makan plastik pengaman as ya namanya mlehoy laaa…
    spakbor miring aja jadi heboh padahal cuma copot pasang maning. lha ini shock mlehoy di bilang normal…

    tp kenapa ada recall diem2 kepada buyer PCX lokal dan dapet souvenir?

    nah

  2. Bagi karyawan n petinggi AHM sekali2 liat motor pcx’a di naekin orang..? Klo d standar tengah mah normal2 aja.
    Dah gt liat lebih teliti kalo d jalan per motormu itu bengkok..? Teknologi yg d jelaskan dah bagus tp emang nyata’a bengkok mau gimana.
    Segala bilang secara visual terlihat bengkok..? Emng mata orang pada picek apa liat shock bengkok begitu di bilang karena visual…..hahaha

  3. Kalau menurut om aripitstop bagaimana opini pribadi tentang skok pcx lokal?setau saya SB yang baik itu per dan bagian tengah dapat bergerak bebas.

Tinggalkan Balasan ke Jack Batal membalas

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini