ARIPITSTOP.COM – Lorenzo masih sulit beradaptasi dengan Desmosedici, terpuruk di musim pertamanya dengan Ducati dan sudah menjalani 3 seri di musim kedua masih saja mengalami kesulitan. Sejak awal 2017, Lorenzo hanya meraih tiga podium dan belum pernah menang. Dalam MotoGP Austin 2018 pekan lalu, Lorenzo justru finis ke-11 dan kalah dari dua pembalap satelit yang memakai motor GP17.

Sebagai pembalap pabrikan namun justru pada saat balapan harus berjuang di barisan tengah, bergelut dengan Tito Rabat (Avintia), Jack Miller (Pramac) dan Aleix Espargaro (Aprilia).

“Saya sangat kecewa. Saya sangat sedih. Hari ini bukan hari baik. Sulit menerima hasil ini. Tapi tak ada cara yang lebih baik ketimbang melupakannya, berpikir positif, tetap bekerja keras seperti sekarang. Hasil baik belum juga datang, saya hanya berharap situasinya berubah dan saya bisa membuktikan kemampuan,” ungkap Lorenzo via Motorsport.

Saat balapan di Austin kemarin Lorenzo meyakini jika dirinya dan tim salah memilih ban belakang, mengingat komponen keras membuat motor terus-terusan mengalami spin.

“Rasanya sulit menjalani start dengan motor baru ini, agak lebih sulit dibanding tahun lalu. Mungkin kami tak tepat dalam memilih ban belakang. Ban keras terlalu banyak spin. COTA adalah lintasan yang menuntut fisik, padahal motor baru kami juga sudah menguras tenaga, terutama di pengereman. Jadi memang sulit mencari situasi,” ujarnya.

Meski begitu, Lorenzo menolak untuk menyerah begitu saja dalam menjinakkan GP18. “Saya tahu apa yang sudah saya lakukan di masa lalu, dan apa yang bisa saya lakukan di masa depan. Jadi saya harus move on, tetap bekerja keras dan suatu hari nanti pasti saya bisa meraih rasa puas itu,” pungkasnya

4 KOMENTAR

  1. dulu vr 46 nyerah pegang ducati, sekarang JL sepertinya lebih parah…maka sangat wajar dovi harus mendapatkan gaji selevel rosi di yamaha. Susah yah..ngendarain ducati. Mungkin merkez perlu keluar dari zona nyaman dengan hondanya, mencari tantangan baru menaklukan ducati…xixixi….

  2. yang pertama karakter mesin yang sungguh sangat berbeda antara ducati dengan yamaha. sama sama 4 silinder tp kalo ducati berbentuk V memang lebih kuat torsinya di banding inline hal itu di akui oleh rossi juga. jadi susah untuk di kendalikan saking galaknya, karakter lorenzo cocoknya ya di yamana sama suzuki yg mengusung karakter mesin yg sama yg bisa di ajak smot

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini