image description

ARIPITSTOP.COM – Saat ini beberapa kebijakan dari Polisi sedang ramai diperbincangkan di kalangan netizen terutama soal mendengarkan musik, merokok sampai penggunaan GPS langsung terkena sanksi penilangan. Untuk larangan merokok para netizen lebih banyak menyetujuinya namun utuk mendengarkan musik jika untuk pengguna roda dua memang sangat berbahaya namun untuk GPS harus dipakai seaman mungkin.

Selain membahayakan diri sendiri dan pengguna jalan yang lain karena pemakaian GPS yang salah juga kini dihadapkan dengan sanksi tilang.

Penggunaan GPS memang tidak boleh sembarangan, kita harus tetap fokus pada kondisi jalan, jika tidak maka bisa mengakibatkan kecelakaan. Terutama para pengojek online yang sering memakai fitur ini diduga sering kurang fokus akibat melihat GPS sambil naik motor atau mobil. Bagaimana yang aman memakai GPS?, tentunya meminggirkan kendaraan terlebih dulu lalu berhenti dan membuka GPS atau jika tetap ingin berjalan maka GPS dibuka oleh pembonceng atau penumpang.

Dilansir dari detik.com, Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Halim Pagara menegaskan pihaknya akan menilang para pengemudi ojek online (online) yang kerap kali membuka GPS atau pu HP saat berkendara. Menurut Halim, aktivitas itu melanggar aturan dalam berkendara.

“Penggunaan GPS atau HP itu dilarang, sudah ada ketentuannya dalam pasal 106. Kami akan tilang,” kata Halim saat menghadiri acara launching sistem penerbitan izin aplikasi online di Pintu Masuk CFD, Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu (4/3/2018).

Atas aturan tersebut banyak para netizen yang salah tafsir atas penggunaan GPS ini, pihak kepolisian lalu memberikan klarifikasi atas kesalahpahaman tersebut karena sebenarnya pemakaian GPS tetap dibolehkan namun dalam koridor keamanan dalam berkendara.

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Halim Pagarra menyatakan pengemudi yang berkendara dengan mengakses aplikasi ber-GPS bisa ditindak. Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto meluruskan pernyataan itu. Yang ditindak adalah pengemudi yang aktif mengakses GPS sehingga hanya mengemudi dengan satu tangan.

“Bukan begitu maksudnya. Yang dilarang adalah saat mengemudi, dia membuka itu (aplikasi GPS, red),” kata Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto ketika dimintai konfirmasi detikcom, Selasa (6/3/2018).

Setyo mengatakan hal yang dilarang adalah pengendara membuka aplikasi GPS di ponsel, lalu akhirnya mengemudi dengan satu tangan. Setyo mengatakan, di Malaysia, perilaku berkendara seperti itu sudah ditindak tegas.

“Jadi kalau dia sambil mengemudi, buka GPS, keliling sambil motor dipegang tangan satu, kan tidak boleh. Di Malaysia sudah ditangkapin itu,” jelas Setyo.

“Yang ditilang itu yang menggunakan HP, buka GPS saat berkendara sehingga satu tangannya di HP, satu di kemudi atau setir. Itu jelas nggak boleh. Bahkan di Singapura dan Malaysia, itu telepon saja nggak boleh karena di sana yang mengemudi itu harus pakai handsfree. Jadi HP itu tidak dipegangin, jadi dia tetap nyetir dua tangan saja,” sambung Setyo.

Nah sudah  jelaskan… memang lebih aman kalau kita beli GPS sendiri bukan GPS yang jadi satu dengan HP, tapi harganya itu loch, hehehehee… sama seperti harga HP. Intinya jika naik motor kalau mau lihat GPS harus menepikan motornya, begitu juga dengan pengguna mobil atau dilihat oleh penumpang saja.

sumber : detik.com

11 KOMENTAR

  1. “Yang ditilang itu yang menggunakan HP, buka GPS saat berkendara sehingga satu tangannya di HP, satu di kemudi atau setir. Itu jelas nggak boleh. Bahkan di Singapura dan Malaysia, itu telepon saja nggak boleh karena di sana yang mengemudi itu harus pakai handsfree. Jadi HP itu tidak dipegangin, jadi dia tetap nyetir dua tangan saja,” sambung Setyo.

    Meski statementnya kayak gini, tapi saya ngga yakin implementasi dilapangannya bakal sesuai sama apa yg dia omongin. Yakin deh, meskipun sudah pake holder GPS atau pasang handsfree cuma biar tau kalo ada telepon, pasti bakal ada aja alesannya buat nilang. Kayak gatau Polantas Indo aja.

  2. Sebaiknya yang didenda provider ojolnya, kelakuan begitu kan gara2 dibiarin sama provider ojolnya juga, ya masa ngasi perlengkapan cuma helm sama jaket ya kasih dong gps yang hands free buat driver, kalau abis itu driver ojolnya nekat juga kayak kasus pake nopol lain silakan di suspend dan tilang.

  3. INTINYA KALO NYETIR YA NYETIR AJA JGN MELAKUKAN AKTIVITAS YG LAIN. PADA NEMBAK SIM SIH, TOLOL2 AMAT. SAMPE2 NYINYIRIN POLISI. JANCUK MEMANG ORANG2 SINI. LIAT AJA TUH KONDISI LALU LINTAS KITA,

    OTAK DIPAKAI DIKIT LAH

  4. emang ya negara kalo rusak ya karena masyarakatnya juga, bukan pemerintahnya aja. liat aja, diatur supaya selamat, malah melunjak. jiancuk manusia goblok

  5. Harapannya mudah2an pemikiran polisi seragam sampai ke yang operasional dilapangan, jangan diplintir2 untuk kepentingan sendiri.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini