image description

ARIPITSTOP.COM – Vinales belum juga mendapatkan setingan yang tepat untuk motor M1, balapan semakin dekat dan tes terakhir pra musim tinggal sebulan lagi di Qatar. Vinales, di hari pertama hanya mampu berada di posisi 11 dengan torehan waktu tercepat 1’31.294 detik dan di hari kedua naik ke posisi 4 dengan torehan lap time 1’30.274 detik. Kedua pembalap Yamaha belum bisa mendapatkan setingan yang pas seperti saat di Sepang bahkan pada saat tes hari ketiga di Sepang, Vinales menghentikan sesi pengetesannya saat simulasi balap akibat performanya yang tak kunjung membaik. Sedangan di hari ketiga hanya mampu menempati posisi ke 12 jauh lebih lambat dari Johan Zarco yang mampu menempati posisi kedua.

“Bagi saya, tes terburuk. Bahkan di Malaysia, itu juga terburuk selama saya di Yamaha. Tapi yang ini lebih buruk lagi. Hari ini, kami lebih kesulitan dibanding kemarin. Saya pikir kami punya solusinya, tapi ternyata tidak. Kami kehilangan sedikit di semua area. Mungkin karena ban baru dan saya sangat senang dengan lap yang luar biasa. Tapi pagi tadi, ketika saya naik ke atas motor, benar-benar masalah yang sama seperti biasanya.” ungkap Vinales.

Ternyata dihari ketiga ini Vinales memakai spek sasis 2016 dengan perubahan di sektor elektronik namun hasilnya justru memburuk. “Saya memakai sasis (spesifikasi 2016) dan tidak ada solusinya. Saya tidak tahu. Kami punya mesin dan elektronik yang berbeda. Jadi, saya tidak tahu. Sejujurnya saya tidak tahu,” keluh Vinales.

“Mungkin lebih baik tanya Yamaha. Saya mencoba banyak hal dalam dua tes ini (Sepang dan Thailand) dan saya sekarang tidak tahu. Pastinya, kami akan melanjutkan. Tapi saya rasa masalahnya tidak di dalam garasi, itu lebih karena kami mencoba segala hal pada motor, set-up yang tahun lalu tidak akan pernah kami coba, karena tidak mungkin bekerja. Jujur saja, Yamaha harus menyadari, bahwa kami punya masalah dan mereka harus mencari solusinya.” pungkas Vinales.

7 KOMENTAR

  1. mungkin si engine Inlinenya sudah maksimal dioprek ngejar top speed, jadi wajar degradasi ban cepat habis, sedangkan honda sudah nemu solusi cornering stability dengan backward rotating… lah terus mau diapain klo udah KO di straight dan corner …. … ?1?

  2. ko ky seolah2 menyerahkan (menyalahkan) semua ke M1 ye? pdhl motor bisa kompetitif karena sinergi antara rider yg kasih input & engineer yg menerjemahkan ke motor. eniwei semoga bisa cepet ketemu setting optimal

Tinggalkan Balasan ke DmNc Batal membalas

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini