image description

Rabu 01 februari 2017 saya dan beberapa blogger serta media diberi kesempatan untuk mengintip langsung proses perakitan motor milik suzuki tepatnya PT. SIM Plant Tambun 1  yang berlokasi di tambun-Bekasi. Tidak sia2 kesempatan yang diberikan ini yang ternyata dari pengalaman sebelumnya mengunjungi dua pabrikan motor terbesar di indonesia baru kali ini kita boleh bebas mengabadikan lewat foto dan video meski hanya di bagian assembling saja.
honda cengkarenginstagram-aripitstop

Pabrik motor Suzuki ini merupakan pabrikan ketiga yang pernah saya kunjungi setelah pabrik Yamaha yang sudah tidak terhitung lagi dan satu kali melihat proses perakitan motor milik Honda di karawang, klo dihitung2 sich sebenarnya ada 4 pabrik, dua pabrik Yamaha di pulogadung dan karawang, satu pabrik Honda di karawang juga dan terakhir ini Suzuki di PT. SIM Plant Tambun 1.

Namun dari keempat pabrik motor yang saya kunjungi, baru kali ini saya bebas bisa foto2 bahkan merekam video meski hanya sebatas di kawasan bagian assembling alias bagian perakitan akhir. Semua blogger dan wartawan tidak menyia-nyiakan kesempatan ini. Lawong bisa melihat secara dekat proses perakitan GSX-R150 yang ternyata satu motor dibutuhkan waktu 90 detik untuk menjadi satu bagian motor secara utuh yang sudah siap dijual dipasar.

Dalam kunjungan ini, kita berkesempatan mengelilingi pabrik yang mempunyai luas 14H, pertama kita digiring menuju proses pembuatan tangki, kebetulan saat itu sedang memproses tangki untuk GSX-R150. Tampak banyak sekali plat besi dari berbagai ukuran salah satunya plat besi setebal 2,6 mm untuk menjadi bahan dasar tangki GSX-R150 bagian bawah, tenryata tangki GSX tebel juga ya…

Plat besi untuk pembuatan tangki ini sebelum dicetak menggunakan mesin press, ternyata sudah dilapisi dengan teflon, tentunya agar tidak mudah berkarat dan awet tahan lama.

Tak tanggung2 untuk merakit motor GSX-R150 ini pihak suzuki sampai memboyong mesin las tipe baru untuk menjamin kualitas dan kepresisian hasil yang didapatkan. Toni Prasetyo, Assisten Section Head Technical Control 2W PT. SIM mengatakan ”Kami memboyong mesin las Tungsten Inert Gas (TIG) baru untuk produksi rangka, tangki, swing arm dan part lainnya, semuanya sudah menggunakan sistem robotik, jadi bisa lebih cepat dan presisi,”.

Setelah tangki selesai dicetak dan dilas dan terbentuklah satu buah tangki ternyata masih ada proses pengecekan kebocoran, sebelum memasuki area painting, semua tangki secara satu persatu dicek apakah ada kebocoran atau tidak, jika ada kebocoran tentunya tidak akan diproses ke tahap selanjutnya.

Siapin kopi sebelum melanjutkan bacanya…

Ternyata selain tangki yang dibuat sendiri oleh Suzuki, Swingarm, Knalpot sampai ring wheel juga diproduksi sendiri. Komponen ini di kompetitor biasanya memakai jasa vendor meski sebagian juga ada diproduksi sendiri, namun di Suzuki lebih memilih diproduksi sendiri, tentunya salah satu pertimbangan adalah memudahkan pemantauan sehingga kualitas didapat seperti yang diinginkan.  Oleh karena itu komponen yang dipakai  untuk motor GSX-R150 juga 96% merupakan produk lokal.

“Anak Indonesia sudah mampu membuat dan merakit satu unit motor, partnya pun buatan lokal, presentasinya 96 persen menggunakan komponen lokal dan sisanya kami import, tentu untuk mengejar harga yang lebih terjangkau untuk pasar Indonesia,” ujar Yohan Yahya, Sales & Marketing 2W Departemen Head PT. SIS.

Ohasi Tomohisa, Department Head Production PT Suzuki Indomobil Motor yang hadir saat sesi tanya jawan menambahkan, “Empat persen komponen import itu antara lain lampu sein, komponen rem dan panel speedometer,”.

Lanjut kita mengunjungi bagian pencetakan komponen plastik seperti fairing, spakbor dll. Komponen berbahan plastik ini lebh banyak dikerjakan oleh mesin roboting, bahan plastik yang sudah dipanaskan sehingga mencair kemudian diinjeksikan masuk ke dalam cetakan, dalam waktu 60 detik sebuah komponen spakbor belakang sudah jadi, canggihnya pada saat proses pencetakan ini tidak ada bahan yang terbuang sehingga minim limbah, spakbor yang keluar dari mesin pencetakan sudah langsung jadi, lihat gambar spakbor dibawah ini, ada bagian yang permukaan mulus dan permukaan berkulit jeruk, di dalam proses pencetakan tersebut sudah menjadi satu bagian proses pencetakan.

Lanjut kita memasuki area assembling, ini bagian yang paling saya sukai dimanapun ketika saya berkesempatan mengunjungi pabrikan motor. Disini bisa melihat proses perakitan motor, untuk proses merakit dari semua komponen printilan part2 motor hanya butuh waktu beberapa detik saja untuk menjadi sebuah motor yang sudah layak dijual. Seperti dalam proses perakitan GSX-R150 ini, dari proses pencetakan nomor rangka, lanjut rangka bergerak di line dan dengan cekatan para karyawan Suzuki ini merakit semua komponen dem komponen hingga dalam waktu 90 detik saja sudah selesai dirakit.

Teng jreng jreng… ini dia GSX-R150 yang sudah dirakit. Eiiiit… belum sampai situ bro, setelah motor selesai dirakit masih ada tahapan2 lainnya, motor kemudian digiring diatas mesin seperti mesin dyno test, motor digeber sampai di putaran mesin yang dibutuhkan. Mengecek sinyal2 seperti lampu sein, klakson, sistem pengereman ketinggian lampu dll bahkan sampai mesin juga ikut dicek, serta body2 nihil dari lecet atau komponen lain yang NG.

Jika ada motor yang bermasalah atau ada hal2 yang tidak memenuhi standar maka motor akan digiring ke bagian repair, disini motor akan dipastikan sampai layak untuk dilempar ke pasar sehingga motor yang terjual adalah motor yang benar2 teruji kualitasnya.

Apakah sudah selesai sampai disini ?, ternyata belum bro… hadech… panjang amat prosenya ya… jadi begini… kopinya sudah habis belum ?. Motor akan mendapatkan kontrol lagi setiap 1.000 unit yang sudah diproduksi, namanya tahap N1.000. Dalam tahapan ini motor akan dites ride oleh tes rider dari suzuki tentunya, untuk pengetesan dilakukan masih di dalam lingkungan pabrik, motor di geber dites juga pengereman serta fungsi suspensi. Jadi jika ada motor yang bermasalah akan segera terdeteksi dan mudah untuk melakukan pengecekan unit mana saja yang bermasalah.

Fasilitas produksi PT. SIM Plant Tambun 1 yang diresmikan pada Januari 1991 memiliki area lahan seluas 141.746 m2. Sebanyak hampir 1.000 orang memberikan karya terbaik sebagai anggota keluarga besar Suzuki di Indonesia di pabrik ini. Kapasitas produksi maksimum dapat mencapai 1,2 juta unit per tahun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat atas moda transportasi dan gaya hidup dengan sepeda motor. Saat ini, PT. SIM Plant Tambun 1 memproduksi motor tipe All New Satria F150 dan Address FI untuk pasar domestik dan ekspor, serta Satria F115 Young Star untuk pasar ekspor. Sedangkan GSX-R125 untuk pasar ekspor rencananya juga akan diproduksi di tempat ini.

22 KOMENTAR

  1. Mantap, memang tebal. Thunder sampai 10 taun lebih gak bocor. Begitu juga dengan RX King, vixion, ninja. Kalau merk sebelah, tipis banget, dulu pernah punya, baru 3 tahun tangki sudah bocor… Hhmmmm

  2. Lha iya to mbah. Mosok tangki pake plat tebal 1mm. Ya crack kalo di press. Hasil akhir cuma tersisa dibawah 0.5 mm kalo profil tangki seperti itu.
    Pale plat tebal 2.6mm itu juga hasilnya pada profil tertinggi paling tebalnya tinggal 1 mm. Karena proses draw saat di press.
    Lapos teflon juga bukan cuma buat anti karat, tapi lebih ke proses pressnya. Biar plat tidak crack karena ditarik dan tergesek. Baru nanti perlakuan anti karatnya setelah proses press. Karena bahan untuk pencegah crack sangat rentan menimbulkan bibit karat.

    Las tig juga biasa saja. Sudah banyak yang menggunakan, bahkan las co2 pun bisa menandingi. Tergantung elektroda yang dipake, setingan parameter dan qc.

  3. jadi kelihatan rangka diamond-mini twinsparnya, gak jelek2 amat kok,,,,
    itu penyangga bawah besi warna putih mirip standar tengah ya

  4. kalo orang fabrikasi logam, lihat produk H pasti tepuk jidat, kwalitas sambungan las kurang pantas untuk pemain sebesar H, kalo K, S tanpa ragu jempol, bagus pokoknya, baru selanjutnya si Y

Tinggalkan Balasan ke Ms Dhukha Batal membalas

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini