ERGONOMI MT-25 (3)

Kali ini saya mencoba membahas ergonomi dari sang naked bike MT-25, seperti yang sudah kita ketahui bahwa yamaha menelorkan MT-25 ini berbasis dari R25 baik itu rangka maupun mesinnya namun untuk riding position dipastikan berbeda karena tentunya dari kelas yang berbeda pula, R25 motor sport racing sedangkan MT-25 masuk kategori naked bike. Pertama kali menjajal MT-25 sebenarnya dulu saat perilisan di epicentrum jakarta, namun kala itu belum bisa diobral habis informasi lawong tes ride hanya muter beberapa meter saja. Nach kali ni motor ada di rumah sehingga dengan santai bisa saya obral informasi teknik maupun non teknisnya.

ERGONOMI MT-25 (6)

Dengan tinggi 173 cm dan bobot kini naik menjadi 66 kg akibat perut buncit, wkwkwkwkwk… saya mencoba merasakan impresi ergonomi dari MT-25. Saat pertama kali menaiki MT-25, pantat menyentuh jok rasanya suspensi kok lebih empuk dari R25 ya… apakah hanya perasaan saya saja ?. Dengan tinggi 173 cm ternyata kaki masih agak jinjit ya… nggak begitu jinjit sich karena sedikit tumit belakang saja yang tidak bisa menapak, seperti yang kita ketahui bahwa MT-25 ini memiliki jarak ketinggian dari jok ke tanah 780mm. Posisi tangan nggak kaku meski setang agak lebar dibandingkan dengan vixion dan tidak selebar byson, jadi riding dengan motor ini tetap nyaman dan nggak nunduk meski posisi ridingnya nggak senyaman vixion namun kalau buat bermacet2 ria justru saya lebih enjoy naik MT-25 dibandingkan dengan vixion. Lihat gambar dibawah ini, nyaman to…

ERGONOMI MT-25 (5)

Lanjut, posisi kaki memang seperti yang sudah saya jelaskan diatas agak jinjit untuk seukuran tubuh saya namun ketika posisi riding kaki nempel di footstep tampak nyaman dech bro… Bisa dilihat darisegitiga ergonomi kaki dibawah ini. ( tapi jangan ditiru pakai sandal ya… dijamin kepanansan kalau riding pakai sandal). Saya satu kali mencoba riding menggunakan sandal, minta ampun kalau kena macet… hawa panas mesin menyengat terasa banget padahal cuma dari jonggol sampai cileungsi PP sekitar 15 km.

ERGONOMI MT-25 (1)

Yap, next saya bahas bagaimana rasanya ketika riding di jalan raya dari performa motor sampai konsumsi bbm dan lai lain…

Wes jiaaan dompet jebol ki…

dika

1 KOMENTAR

  1. Assalamu’alaikum,, mau share aja mas. kmrn solo turing, dari solo- tawang mangu -cmorosewu – sarangan – magetan- ngawi – sragen – solo pakai pertalite 50rb , pdhal di trip meter 200,4 km,, sya smp kaget,, kok irit pol..??

  2. Kelemahan yg paling fatal suspensi belakang tanpa link..
    Bukan krn fungsinya, tp yg bertubuh pendek susah ngakalinnya buat lowering kit. Cuma bs nurunin shock depan aja..
    Masih nunggu upgrade di sektor ini, mungkin jd bnyak yg beli…
    Coba Kang Ari kasih saran ke YIMM..

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini