geng motor

Ada ada saja ulah geng motor, tidak pandang bulu bahkan tempat beribadah jadi korban. Salah satunya di masjid agung ungaran jateng. Kelakuannya sudah biadab, apa saja yang dilakukannya ?

1.Coret2 dinding dengan tulisan “X-NZB2”, “X-NZB2 Siap Tempur” dan “Voltavia” dengan ukuran huruf sekitar 80 sentimeter.

2.Atap dari Asbes dan gipsum ambrol karena diinjak2.

3.Kaligrafi bertuliskan Allah yang terbuat dari stainless di bagian mustaka atau puncak Masjid hilang. Di bagian tiang mustaka malah digantungkan duk (dasi leher) Pramuka.

Kejadian ini diduga dilakukan oleh geng motor yang bermarkas di daerah Bawen dan Bergas ( jawa tengah ), weleh2… padahal saya dulu sempat tinggal dirumah tante saya tahun 2002 hampir dua tahun di ”bergas lor” ternyata jadi markas geng motor…hadech…!.

Semoga kejadian ini cepat diusut dan tertangkap para pelakunya. Kalau kejadian seperti ini sudah sangat memalukan apalagi tersangka dari kasus ini katanya masih anak2 muda yang baru saja beranjak dari bangku SMP.


 

TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN – Aksi jahil geng motor di Kota Ungaran, Kabupaten Semarang, ini makin meresahkan. Tak hanya ruang-ruang publik, mereka juga menyasar tempat-tempat ibadah.

Tiga buah coretan mengotori dinding lantai tiga Masjid Agung Ungaran yang terletak di depan rumah dinas Bupati, Jl Ahmad Yani, Ungaran. Penjaga masjid, Khamdan Ngabdul Hakim (23), mengaku kaget saat mengetahui ada coretan tulisan berwarna hitam dengan ukuran yang sangat besar di dinding salah satu ruangan di lantai tiga.

Tulisan tersebut antara lain “X-NZB2”, “X-NZB2 Siap Tempur” dan “Voltavia” dengan ukuran huruf sekitar 80 sentimeter.

“Kamar kami juga di lantai tiga ini, kalau ada yang naik ke sini pasti kita tahu. Diperkirakan mereka beraksi pada saat pelaksanaan ibadah shalat jumat, saat itu semua penjaga tugas di ruang utama shalat di lantai dua,” kata Hakim, Senin (22/12/2014) siang.

Setelah ditelusuri oleh Hakim, diduga coretan tersebut dibuat oleh anggota geng motor yang mempunyai markas di daerah Bergas dan Bawen. Coretan dinding tersebut sudah ada sekitar tiga pekan yang lalu dan sudah dilaporan ke Satpol PP Kabupaten Semarang.

“Katanya itu lambang sebuah geng motor yang ada di salah satu SMP di Bergas. Tapi ada yang bilang juga geng motor dari Bawen,” ujarnya.

Salah satu Takmir Masjid Agung Ungaran, Marno mengatakan, sebelum adanya coretan tersebut, pihaknya juga mengeluhkan adanya kejadian pecahnya beberapa asbes dan gipsum yang ambrol. Diduga, itu terjadi karena diinjak-injak oleh pelaku yang sama.

Pecahnya asbes tersebut mengakibatkan gipsum dibawahnya ambrol karena terkena aliran air hujan sehingga lantai utama masjid tergenang air.

“Asbes yang ambrol ada empat lembar ukuran 90 cm x 2,2 meter dan gipsum empat lembar ukuran 1,2 meter x 2,40 meter. Bagian atap ini sudah dua kali kita perbaiki akibat diinjak-injak. Lha itu belum lama, malah ada coretan di dinding ini,” terang Marno.

Yang lebih memprihatinkan, lanjut Marno, kaligrafi bertuliskan Allah yang terbuat dari stainless di bagian mustaka atau puncak Masjid juga hilang. Di bagian tiang mustaka malah digantungkan duk (setangan leher) Pramuka.

“Entah bagaimana caranya mereka bisa naik ke puncak masjid. Yang jelas tulisan ‘Allah’ hilang, ditutupi duk pramuka. Di atap juga ada pecis yang ketinggalan,” ungkapnya.

Kejadian yang meresahkan ini pun sudah dilaporan ke pihak Satpol PP Kabupaten Semarang dengan harapan kedepan keberadaan Masjid Agung terhindar dari tangan-tangan jahil. Untuk mengantisipasi kejadian serupa, pihaknya setiap pelaksananan ibadah shalat jumat mengerahkan remaja puteri untuk mengawasi area parkir dan tangga menuju lantai dua masjid.

“Sementara kami minta bantuan anak-anak Panti Sahal Suhail yang puteri untuk berjaga di area parkir dan sekitar masjid pada saat Jumatan. Kalau ada yang keluyuran di tengah parkir dan lantai masjid saat shalat jumat, bisa dideteksi,” imbuhnya.

1 KOMENTAR

  1. sebejat bejatnya genk motor pasti tidak akan berani merusak fasilitas agama, paling tidak aparat harus usut sampai tuntas apakah ulah genk motor atau ulah orang yang ingin mengkambinghitamkan genk motor dengan kasus SARA seperti ini

  2. Tak kandakke mbah junet mboh,,,ben di wacakke sing angel angel,,,

    Geng motor mana tuhhhh??? Kudu di usut tu….yg bahaya ntar ada komunitas motor lewat..pas malem3 lewat terus di grudukkk???? la wagane mbawen piye iku,,,,???kok gk segera lapor???

  3. Nah yang begini ini sampah yang harus di basmi.. Usut tuntas, Bolongin kakinya satu satu, jangan di biarkan, dan jangan pernah berasumsi ini adalah kenakalan remaja.. Remaja kek, dewasa kek.. Hajjjaaarrr n babat habis..

  4. Baru punya motor sudah berani nantang Tuhan … gimana kalo punya mobil, atau jet pribadi … Gue khawatir, kalo gak pada tobat, Tuhan akan bikin pelakunya MATI SEPERTI KELEDAI, seperti kejadian di Mesir beberapa tahun lalu !!!

  5. Kayaknya motifnya bukan SARA…Kaligrafi “Allah” yg dipuncak mesjid biasanya terbuat dari stainless steel pasti dijual buat pesta pora atau malah pesta narkoba. Sayang tindakan kriminal gitu bukan dilaporin ke Polisi, malah ke Satpol PP…khawatir salah penanganannya…

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini