florence

Ternyata kasus biker cewek yang satu ini masih berbuntut panjang, setelah kemarin sudah minta maaf lewat surat elektronik dibeberapa media terkemuka di tanah air. Hari ini pihakflorence mengadakan jumpa pers lewat juru bicara.

Banyak yang menyesalkan kejadian ini, meski memang lagi2 ini bukan sepenuhnya kesalahan dari pelaku (klik disini) namun cara yang dilakukan sang biker cewek ini dinilai terlalu kelewatan bahkan sampai menyinggung raja yogyakarja juga via statusnya, pantaslah kalau warga yogyakarta geram bahkan tadi siang warga yogyakarta melakukan demo di depan fakultas hukum UMG. Permintaan maaf pelaku ternyata tidak menyurutkan warga yogyakarta dan ormas2 untuk melaporkan kasus ini bergulir di meja hijau, yup sebanyak 15 ormas berencana melaporkan kasus ini ke polisi.

Berikut ormas yang melaporkan florence ke polisi ;

1. Advokat Muda Yogyakarta (AMY)
2. DPD GRANAT DIY
3. Komunitas RO Yogyakarta
4. FOKLAR DIY-Jateng
5. Rescue 920
6. Songsong Buwono
7. Kawula Mataram
8. RYM for Humanity
9. Gerakan Cinta Indonesia
10. Pramuka DIY
11. K.A.K Ganjuran
12. Sawong Ganjuran
13. Yogya Bangkit
14. Pokdar Kamtibmas DIY
15. Mataram Independent / The Maident

sumber tribunnews.

Selain dari pihak warga yoogyakarta ternyata kasus ini juga bergulir di internal kamus UGM, pelaku akan dimintai keterangan bahkan terancam mendapatkan sanksi tegas dari pihak rektor UGM.

Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Pratikno mengomentari kasus mahasiswanya, Florence Sihombing. Menurut dia, luapan emosi yang diunggah ke media sosial bukan cara UGM. Sebab menurut Pratikno, baik lulusan maupun civitas akademika UGM membawa nama kebaikan dan kesopanan. Sementara hal yang dilakukan Florence bukan menjadi ciri khas UGM.

“Bukan dengan cara yang tidak sepatutnya. Itu bukan cara UGM,” ujar Pratikno di Balairung UGM, Yogyakarta, Jumat (29/8/2014).

Pratikno menyayangkan kejadian yang dilakukan salah satu mahasiswanya. Ia berharap agar mahasiswanya dapat kembali menengok nilai toleransi yang diajarkan oleh UGM.

“Iyalah, ya, iyalah. Kita kan saling toleran dan seterusnya kalau memang ada masalah ya kita bicarakan dan kita bahas bersama,” ujar Pratikno.

Pratikno menganggap kasus Florence sudah ditangani pihak Fakultas Hukum UGM. Komite etik sudah mengambil langkah untuk memanggil yang bersangkutan.

“Itu ditangani oleh Fakultas Hukum UGM akan dibicarakan dan dibahas di Komite Etik Fakultas Hukum,” ujar sang rektor.

Nama Florence Sihombing tiba-tiba menyeruak di linimasa sejak Kamis 28 Agustus 2014. Melalui akun salah satu media sosial, ia memaki-maki Yogya. Pemicunya karena ia diminta antre di SPBU saat hendak mengisi BBM untuk sepeda motornya. Sementara, ia mau masuk ke jalur untuk mobil. LIPUTAN6.COM

florence (6)

 

20 KOMENTAR

  1. memang aneh – aneh aja florence ini .. seharusnya sudah s2 pola pikirnya sudah terbuka dan tidak rasis menyinggung salah satu suku.

  2. mbok ojo laporke pulisi, mesakno, dia kan dah minta maaf.
    Kari tapuki cangkem ngisor & cangkem nduwur, njur diusir.
    Wong jogja selalu welcome thd semua suku, semua bangsa, tp nek sing diwelcami koyo kewan, malah ngreridu, usir ae soko jogja.

  3. Malu-maluin almamater az, ane doa’in mudah2an tuh cewe di kena sangsi berat dr kampusnya, yaitu di “DO”, biar KUAPOOOKKK!!!, AMiiiiiiiiiiinnn…

Tinggalkan Balasan ke baong Batal membalas

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini