artikel honda pertamax premium

Motor kita baiknya diisi bensin apa ya? Ada pilihan bensin yaitu Premium, Pertamax dan Pertamax Plus yang merupakan produk Pertamina, dan ada juga bensin jenis lain dari perusahaan asing seperti Shell dan Petronas. Semakin banyak lagi pilihan kita.

Mesin motor memerlukan jenis bensin yang sesuai dengan desain mesin itu sendiri agar dapat bekerja dengan baik dan menghasilkan kinerja yang optimal. Jenis bensin tersebut biasanya diwakili dengan angka / nilai oktan (RON), misalnya Premium ber-oktan 88, Pertamax ber-oktan 92 dan seterusnya.

Semakin tinggi angka oktan, maka harga per liternya pun umumnya lebih tinggi. Namun belum tentu bahwa jika mengisi bensin ber-oktan tinggi pada mesin motor kita, kemudian akan menghasilkan tenaga yang lebih tinggi juga. Jika kita cermati spesifikasi motor pada brosur yang baik akan menampilkan informasi rasio kompresi (Compression Ratio / CR). CR ini adalah hasil perhitungan perbandingan tekanan yang berkaitan dengan volume ruang bakar terhadap jarak langkah piston dari titik bawah ke titik paling atas saat mesin bekerja.Contohnya seperti pada brosur motor mio j dibawah ini,mio j memiliki kompresi 9,3:1 ,

spesifikasi Yamaha Mio J

Dari informasi spesifikasi brosur diatas, kita bisa menentukan bahwa motor mio j memerlukan jenis bensin yang bernilai oktan 92, yaitu bensin Pertamax.

Bagaimana jika diisi bensin dengan oktan lebih rendah?

Bensin dengan oktan rendah lebih mudah terbakar. Semakin tinggi nilai CR pada mesin artinya membutuhkan bensin bernilai oktan tinggi. Mesin berkompresi tinggi membuat bensin cepat terbakar (akibat tekanan yang tinggi), yang akan menjadi masalah adalah, ketika bensin terbakar lebih awal sebelum busi memercikkan api. Saat piston naik ke atas melakukan kompresi, bensin menyala mendahului busi, akibatnya piston seperti dipukul keras oleh ledakan ruang bakar tersebut. Kita sering mendengar istilah “Ngelitik” (pinging/knocking) . Bagaimana menggambarkan ‘kejam’nya ngelitik yang dirasakan piston? Ibarat telapak tangan kita ditusuk-tusuk dengan paku, kira-kira begitu. Perlahan namun pasti membuat piston seperti permukaan bulan dan bahkan bisa bolong.

image007nk6

Saat terjadi ‘ngelitik’, bensin tidak menjadi tenaga yang terpakai. Kerja mesin tidak optimal. Kembali diulang, mesin yang CR nya tinggi, memerlukan bensin yang lambat terbakar. Semakin tinggi nilai CR, bensin harus semakin lambat terbakarnya (oktan tinggi). Jadi untuk teman-teman, cermati nilai CR mesin mobil/motor kita (bisa intip pada daftar di bawah), isilah bensin yang sesuai untuk mesin tersebut.

Bagaimana kalau diisi bensin dengan oktan lebih tinggi?

Bensin dengan oktan lebih tinggi (pertamax, pertamax plus, dsb), umumnya dilengkapi dengan aditif pembersih, dan sebagainya. Namun tidak banyak memberi penambahan tenaga, jadi angka oktan tinggi bukan artinya lebih bertenaga. Karena benefitnya kurang sebanding jika dibanding harganya yang tinggi, maka ujung-ujungnya hanyalah merupakan pemborosan uang saja.

Kesimpulan:

Dianjurkan mengisi bensin sesuai nilai rasio kompresi. (kecuali ada modifikasi lain).
Semakin TINGGI nilai oktan, maka bensin semakin lambat terbakar (dikarenakan titik bakarnya lebih tinggi).
Semakin TINGGI nilai oktan, maka bensin lebih sulit menguap (penguapan rendah)
Bensin yang gagal terbakar (akibat oktan terlalu tinggi), bisa menyebabkan penumpukan kerak pada ruang bakar atau pada klep.

bensin tabel-rasio-kompresi-motor1

86 KOMENTAR

  1. Kang, kalo ciri mesin nglitik pas lgi dibawa itu gmn sih? Takutnya krn ane ga tau ciri nya tar malah nyangka itu gejala wajar atau nyangka yg laen deh..

  2. Wah berarti cb150r ane masuk kategori minum pertamax plus dong,ane lihat specnya 11:1
    pertamax ja ga msk pa lg premium,,,

  3. lantas gimana menyikapinya jika kita sedang perjalanan jauh/luar kota yang notabene pada umumnya spbu pertamax/pertamax+ tidak ada?

    • Ngisinya jangan terlalu mepet.
      Misalnya, saat indikator bensin sudah 1/2, mulai siap2 perhatikan SPBU yg ada Pertamax-nya.

      Ini selalu saya lakukan kalau perjalanan luar kota.

      Anehnya, SPBU yg susah Pertamax hanya di Jawa Barat belahan utara saja.
      begitu masuk Jawa Tengah dan Jawa Timur, gampang banget menemukan SPBU Pertamina yg jual Pertamax ….

  4. ada kemungkinan gak bang ada alat yang bisa memperlambat atau mempercepat pembakaran,..
    contoh motor yg kompresi gede dikasih oktan rendah trus dikasih alat tu bahan bakarnya jadi lambat terbakar,..
    coz pabrikan y ataupun h sekarang seneng ngumbar iklan kalau motor mereka yang kompresi tinggi bisa pakek oktan rendah karena udah disesuaikan pengapiannya,..
    ,…
    jadi jika itu benar, maka hal seperti diatas gak bisa dipakek acuan dong??
    ,….
    tapi ane jga ragu sama yang mereka sampaikan,…
    jadi ane selalu pilh motor dengan kompresi dibawah 9.5 : 1 biar aman pakek apapun,..
    ….
    bingung ane bang,..butuh pencerahan nih

    • belum pernah dengar kepastian soal itu,kecuali merubah timing cipratan api busi. seperti ecu di jup.z1 versi balap bisa diseting waktu /timing pengapiannya.
      dan yg seperti biasanya hanya terbatas buat balap,jika buat motor harian sangat tidak efisien

  5. Kang Ari, ditempat saya pertamax baru tulisan doang di SPBU.. wujudnya lum ada…sementara di tabel kang Ari nvl pake pertamax plus…. jangka panjang apa ngaruhnya jika pake premium ? atau ada trik lain ?

    hmmmm… seandainya bisa saya campur Susu 🙂

  6. maksud ane pertamax 5ltr bensin 3ltr, untuk jangka panjangnya gimana?
    udah 3 bln isi pertamax terus lama2 dompet jebol jd ane campur bensin setengahnya

  7. mohong pencerahannya kang Ari…

    Kalo xeon karbu lebih baik pake jenis bahan bakar apa…..?

    atas pencerahannya, terima kasih 🙂

  8. Om, Mw Tanya, Tadi Motor Beat ku udah Mw habis Bensinya, Saya pakai Pertamax, lah pas isi Bensin, Bilang Sama Yang jual “Mba, Pertamax, Full” dia jawab “iya” Dia Masukin tuh slang buat isi bensin, Gk tau Karena Ambil uang Di Dompet Pas Duitnya Udah mw saya kasih Saya kaget, mba nya bilang “16 ribu” saya : Loh, Saya Liat Yg di Masukin Premium, Koplak(dalam hati) apa itu ada Efeknya Om Kalo salah isi bahan bakar? Sebelumnya Terima kasih

  9. Supra X 100 CC keluaran tahun 2000 sekarang aku isi pertamax, kadang pertamax plus walaupun kompresi masih 8,8:1 kira2 masalah gak yah bang?

  10. kang ari ane mio sporty pake v power, apakah ada efek samping kang jangka panjangnya..

    suka berat kang tarikannya, harus ngurut kira2 yg cocok buat mio sporty apa kang..

  11. super sekali kang ari menambah ilmu sekali

    tetapi kang ari pernah gak berfikir kenapa cbr dengan kompresi 11,3 yang seharusnya menurut tabel mas ari menggunakan bahan bakar ron diatas 95 itu bisa di isi premium dengan oktan 88 dan tidak ngelitik

    apakah menurut mas ari pabrikan motor hanya punya itung2an sesimpel tabel mas ari itu? terus kenapa pabrikan membuat motor dengan spesifikasi jauh diatas rata2 bahan bakar umum di indonesia yang ron 88? apakah pabrikan ingin konsumenya memakai motor yang gampang ngelitik?

    sepertinya tidak sesimpel itu mas ari, mungkin tabel ron/kompresi diatas hanya cocok jika ditunjukan pada siswa smk yang baru belajar otomotif, tapi bagi insinyur pabrikan motor kira2 tidak cukup lulusan smk.

    memang setiap bahan bakar punya titik suhu dimana molekulnya akan terbakar secara otomatis tanpa adanya percikan api yang disebut auto detonation. berdasarkan persamaan gas ideal pv=nrt di mana P adalah tekanan mutlak pada gas, V adalah volume, n adalah jumlah partikel pada gas, T adalah temperatur, dan R adalah konstanta gas ideal

    dilihat dari persamaan tersebut memang semakin tinggi tekanan akan mengakibatkan suhu semakin tinggi dan jika mencapai titik suhu tertentu akan mengakibatkan detonasi.

    memang secara awam, kita akan menganalogikan jika perbandingan kompresi semakin tinggi maka tekananya akan semakin tinggi, misal tabung dengan volume 100 cc jika di kompres 1:2 maka analoginya volume menjadi 50 cc dan tekananya 2x lipat, jika 100 cc di kompres 1:10 maka seharusnya volumenya 10x lipat

    tapi tentu tidak sesimpel itu pemikiran pabrikan, tentu dalam membuat produk akan mengedepankan reability, tidak mungkin pabrikan membuat mesin 1:11 spesifikasi pertamax plus padahal umumnya bbm di indonesia cuma ron 88, tapi bagaimana pabrikan mendesain mesin kompresi 1:11,3 untuk memperoleh power yang tinggi dan efisien tetapi bisa mengkonsumsi premium 88?

    tentu mereka tidak akan bisa melanggar hukum fisika, tetapi coba analogikan seperti ini

    ada sebuah suntik dengan volume 100 cc,
    di suntik tsb ada tulisan setiap 10 cc, 20 cc, 30 cc, 40 cc, …
    kemudian tarik suntikan sampai maksimum 100cc, kemudian tutup jarumnya dan tekan suntikan sampai penanda volume 50 cc, berarti tekanan dalam suntikan tersebut 2x lipat dari tekanan awal bukan?

    tapi bagaimana jika pabrikan punya cara yang lebih cerdas dalam memakai suntikan tersebut dengan cara:
    tarik suntikan sampai maksimum 100cc, kemudian jangan di tutup dulu jarumnya, tekan suntikan tersebut sampai volume 80cc, kemudian tutup jarumnya, lanjutkan penekanan sampai 50 cc, jadi berapa tekanan dalam suntik sekarang? bukan 2x lipat kan? karena suntik baru di tutup saat volume 80 cc, jadi tekanan sekarang adalah 1,6x dari tekanan awal

    dalam mesin bakar, buka tutup jarum itu adalah buka tutup valve, itulah sebabnya mesin kompresi 1:11 tetap bisa menggunakan oktan 88, karena valve menutup bukan saat volume maksimum (bottom dead centre) tapi di sesuaikan dengan spesifikasi oktan yang diinginkan ditambah pendinginan yang bagus.

    jadi kepada semua bloger otomotif, youtuber dll, mohon sebagai penyebar berita lebih bijak dan lebih dan lebih cerdas dalam menyikapi masalah teknis, karena di dalamnya bisa jadi mengandung unsur politik yang sangat kental.

Tinggalkan Balasan ke ndut Batal membalas

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini