ARIPITSTOP.COM – Pembalap tuan rumah, Hafizh Syahrin sempat tidak percaya atas pencapaian dirinya bisa finish di 10 besar, setelah dirinya terseok2 di sesi latihan bebas dan kualifikasi yang harus start dari posisi paling belakang. Syahrin senang karena bisa memberikan yang terbaik untuk Malaysia. Apalagi, pembalap berusia 24 tahun itu merupakan pembalap pertama asal Negeri Jiran yang mampu bersaing di kelas MotoGP.
“Berada di 10 besar untuk balapan kandang saya adalah target saya dari awal. Akan tetapi jujur saja, saya tak percaya bahwa hal tersebut dapat terwujud. Namun pada akhirnya kami ternyata berhasil, yang mana sangat luar biasa. Saya ingin berterima kasih kepada semuanya, saya mencintai keluarga saya dan para pendukung saya. Saya sangat senang,” jelas Syahrin
Syahrin sangat berterima kasih kepada timnya yang sudah sangat berjuang untuk dapat memberikannya motor yang terbaik di seri tersebut. Ia tak lupa mengucapkan rasa terima kasih itu kepada orang-orang yang selalu mendukungnya selama ini.
“Itu sangat luar biasa! Pertama-pertama saya ingin berterima kasih tentunya kepada tim saya, karena mereka selalu percaya kepada saya dan terus memberikan saya sebuah motivasi. Kemari adalah bencana bagi kami, namun kami ternyata mampu melampauinya,” lanjut Syahrin.
It was an emotional day for @Hafizh_pescao55 as he became the first Malaysian to race in Sepang in the #MotoGP class ?
And what a way to mark the occasion, by storming through from P23 on the grid to 10th ?#MalaysianGP ?? pic.twitter.com/U7cBKEQTPP
— MotoGP™??? (@MotoGP) November 4, 2018
Perjuangan pembalap asal Malaysia ini tertahan oleh tangguhnya mesin desmosedici milik Petrucci, meski terlihat mampu beberapa kali menyalip Petrucci ketika masih berada di posisi 10, namun M1 miliknya menyerah ketika berada di trek lurus.
“Motor saya kalah kencang dengan Ducati. Setelah saya salip, Petrucci kembali membalas di trek lurus. Dengan tersungkurnya Rossi, saya terus menjaga ritme balapan supaya jangan sampai jatuh.” ujar pembalap Monster Tech3.