image description

ARIPITSTOP.COM – Persoalan knalpot racing, bobokan atau brong, ternyata bukan hanya terjadi di Indonesia saja. Knalpot racing yang dinilai mengganggu kebisingan serta mencemari udara kini mendapatkan perhatian khusus di Malaysia, jika di Indonesia hanya mendapatkan sanksi tilang atau denda 500ribu berbeda dengan Malaysia yang menerapkan denda sangat berat.

Dilansir dari Motomalaya (13/03/2018), pemerintah Malaysia akan menerapkan peraturan bagi para pengendara yang memasang knalpot racing dan suaranya diatas ambang batas yang ditentukan yaitu maksimal 75db maka akan dikenakan sanksi denda sebesar RM100.000 alias 352 juta rupiah atau penjara selama maksimal 5 tahun bahkan atau bisa dikenakan sanksi kedua2nya.

Mengikut undang-undang di bawah Akta Alam Sekitar 1974, sebarang ekzos yang melebihi 75dB (desibel) akan dianggap sebagai ‘pencemaran bunyi’ dan mereka yang didapati bersalah boleh dikenakan denda maksimum RM100,000 atau penjara tidak melebihi lima tahun atau pun KEDUA-DUANYA SEKALI.

  • Pemilik motosikal dengan ekzos yang lantang mungkin akan dikenakan denda RM100,000 atau penjara selama lima tahun sekiranya didapati bersalah di bawah Akta Alam Sekitar.
  • Polis DiRaja Malaysia (PDRM) merancang untuk bekerjasama dengan Kementerian Sumber Asli dan Alam Sekitar dalam sebagai salah satu cara menangani masalah mat rempit.
  • Sebarang pengubahsuaian ekzos melebihi had 75dB (desibel) dianggap sebagai ‘pencemaran bunyi’.

Menurut Timbalan Pengarah, Superintenden Mustafa Bakri Salleh, mereka akan berusaha menangani epidemik mat rempit ini dengan lebih giat lagi dan mengenakan tindakan untuk ‘pencemaran bunyi melampau’. Ini akan dilakukan melalui beberapa operasi khas yang dinamakan “Ops Samseng Jalanan”, di mana pihak berkuasa akan memeriksa jentera yang diubahsuai, terutamanya bagi mencari kesalahan ekzos yang bising.

Buat masa ini, pihak berkuasa masih lagi menggunakan Akta Pengangkutan Jalan 1987 dan Seksyen 279, Kanun Keseksaan, di mana pelumba haram dan jentera mereka yang diubahsuai boleh didenda dari RM2,000 hingga RM15,000 atau penjara tidak melebihi lima tahun jika didapati bersalah.

Yap, didalam petikan diatas ada istilah mat rempit, yang di Indonesia bisa diartikan sebagai geng motor, karena banyaknya geng motor di Malaysia maka salah satu cara untuk menekannya adalah dengan cara membuat peraturan tentang kebisingan motor yang identik dengan geng motor selalu pakai knalpot bising.

Serem juga ya dendanya, coz di Malsysia sebelumnya denda pemakaian knalpot bising hanya RM15.000 alias 52 juta rupiah, namun tetap ancaman penjara tidak lebih dari 5 tahun.

Bagaimana kalau hal ini diterapkan di Indonesia ???.

14 KOMENTAR

  1. Tapi disana jelas batasan desibel yg diperbolehkan.. kalau disini pokoknya knalpot bukan yg orisinil pabrik ditilang.. padahal sudah banyak knalpot after market yg desibel rendah.

  2. Kalau jelas batasan desibel dan dalam penindakan menggunakan alat ukur yg sesuai, bukan menggunakan pendengaran oknum terkait, ya sah2 aja, produsen knalpot pasti akan berpikir menyesuaikan batasan desibel yg dirancang pemerintah, asal konsisten loh ya!

  3. SAYa setuju diterapkan disini , kalo perlu sekalian tidak boleh ada knalpot racing apapun itu ! Pokoknya standard tidak boleh diubah2 ….. mari kita lenyapkan alay indonesia

  4. Gak setuju. Jangan segitu nya. Kunci nya ada di fasum sirkuit yg baik,benar, dan bermartabat. Kl itu ada dan mudah di akses, saya rasa pengetatan regulasi bisa dilakukan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini