image description

ARIPITSTOP.COM – Pasti belum hilang ingatan kita tentang ecelakaan yang terjadi di tanjakan emen daerah Subang Jawa Barat, ternyata selain berita duka atas meninggalnya beberapa korban ada satu cerita pilu yang membuat mengerutkan dahi. Cerita pilu yang kini semakin menjamur menjadi suatu kebiasaan dan takutnya nanti menjadi sebuah budaya.

Membaca cerita yang yang diungkapkan oleh korban selamat dari kecelakaan maut bus di tanjakan emen yang mengatakan bahwa para warga yang ada di TKP sesaat terjadinya kecelakaan bukannya langsung menolong korban tapi justru asik merekam para korban dan lebiih parahnya lagi ketika ada korban selamat yang ingin meminjam HP milik warga untuk menelpon ke keluarganya justru ditolak dengan alasan tidak ada pulsa dan battery habis, padahal HP-nya sedang asik untuk merekam kejadian kecelakaan.

Dilansir dari kompas (14/02/2018) menyebutkan, Seorang anggota KSP Permata yang selamat dalam kecelakaan, Karmila (44), bercerita bahwa ketika bus terjatuh, terguling, kemudian berhenti, tidak ada warga sekitar yang menolong.

“Enggak ada warga sekitar yang mau menolong saya dan teman-teman lainnya, mereka cuma ngerekam,” kata Karmila saat ditemui di rumahnya, Jalan Lurah Disah RT 002 RW 001, Pisangan, Ciputat, Rabu (14/2/2018).

Karmila yang berusaha keluar dari bus dengan susah payah itu meminta tolong kepada warga sekitar. Namun, kata dia, tidak ada warga yang bergerak menolong. “Di situ saya langsung kesal, saya coba pinjam handphone karena tas saya masih di dalam bus buat telepon, tetapi orang-orang di sana enggak ada yang mau meminjamkan,” ujar Karmila.

Warga sekitar, kata dia, beralasan tidak punya pulsa atau baterai ponsel habis. Namun, warga sekitar terus merekam kecelakaan itu. Setelah itu, Karmila yang lemas karena harus berjuang keluar dari bus bergegas mencoba menyelamatkan rekan-rekannya yang masih bisa diselamatkan di dalam bus.

Melihat kronologi diatas, separah inikah masyarakat Indonesia sekarang ini… menolong korban kecelakaan memang tidak boleh sembarangan namun jika kondisi kritis dan memerlukan tindakan emergency apakah korban harus tetap dibiarkan begitu saja ?, apakah korban dibiarkan sekarat begitu saja ?, bagaimana jika kondisi tersebut menimpa keluarga kita, apakah kita akan menerimanya ?.

Hanya untuk mengejar eksistensi tanpa melihat kondisi yang direkam, merasa bangga karena sudah mengeshare video atau foto korban yang justru tidak dia tolong. Menolong korban memang tak boleh sembarangan, namun bukan berarti kita harus ‘membiarkannya’ terkapar di tengah jalan.

14 KOMENTAR

  1. Faktanya gitu om, kejadian saudara dikampung, dibegal jalan mau ke pasar, ngak ada yg nolong, karena ngak pulang sampe sore, anaknya nyari in, ketemu di jalan dah sekarat, akhirnya meninggal

  2. Klo fatal apalg smp meninggal mah jangan mending tunggu polisi, klo ditolong takutnya kena tangkep polisi asal nolong. Klo cm jatuh n msh berdiri sih gw yakin pst ditolong

  3. Yang bener itu kalo ada korban apapun, lebih baik ditanya dulu jangan langsung ditolong,,
    Ada yang sakit? Dll,,
    Kalo kelihatannya parah mending nunggu ambulan atau polisi

    Kalo cuma ringan baru ditolong gapapa

    Bukannya gak simpati, cuma jangan sampai niatnya menolong malah bikin makin parah

  4. sejak usia TK SD lah kesempatan untuk membuat kurikulum khusus tentang pola tingkah laku. terhadap diri sendiri dan oranglain.
    nyatanya yg ditekankan nilai prestasi2.

    akhirnya yg terjadi juara kelas tapi mental & prilaku -nya memprihatinkan.

    tinggal tiru saja kurikulum TK / SD negara maju sperti Jpang , Fiinland dsb.

  5. Kevin Carter, seorang wartawan foto pemenang penghargaan fotografi Pulitzer Prize, untuk foto seorang anak dan burung bangkai di Sudan pada tahun 1994. Dia bunuh diri dua bulan setelah memenangkan penghargaan tersebut, diceritakan carter bunuh diri karena menyesal tidak menolong anak itu, tetapi malah memotretnya.

  6. Mohon maaf tapi sepengetahuan saya..
    Menolong korban keclkaan lalulintas memang ada prosedurnya.
    Jika korban masih selamat/hidup sesegera mungkin diberi pertolongan oleh siapapun yang pertama berada di tkp, tanpa merubah posisi kndaraan dan puing”, kecuali kendaraan berada ditengah atau badan jalan.
    Ketika korban sudah meninggal, atau menemukan mayat ditempat apapun sebaiknya lapor dan menunggu pihak yang berwajib.

    Walau bagaimanapun orang yang tidak memberi bantuan kepada korban kecelakaan yang masih selamat itu tetap saja salah dan tidak berperikemanusiaan.

  7. Nolong kan tdk harus angkat2 badan orang.

    Paling gampang kya diatas, pinjamin telpon, ato tanya mau dibantu utk hubungin kluarganya, tungguin korban sama harta bendanya supaya ga diembat maling.

    Juga kasus diatas beda konteks sama lakalantas yg bikin ga boleh diangkat sembarangan yg korbannya udh ngegeletak di tengah jalan ga bergerak, lha dr cerita si korban jelas2 korban & teman2nya masih sadar & bergerak BERJUANG KELUAR dr bus & jelas2 MINTA TOLONG.

    Byk alasan. Kecelakaan model apapun Klo emg dasarnya bukan orang baik & hatinya ga niat nolong ya udah jadinya asik wisata foto2 rekam2 doang alasannya takut salah, pdhl NOLONG GA HARUS DENGAN ANGKAT BADAN ORANG.

  8. dulu pas sekolah ada PMR kan, ada atau ikutan kelas pertolongan pertama kan?ndak ada pelajaran?atau ndak ikut?emang mungkin karakter/trait orang2 situ yah?.Di surabaya mas atau jawa timur umumnya, yg nolong pasti banyak, manggilin ambulan nyetop lalu lintas, nanya2 mana yg sakit, nanya2 yg selamat, bukain pintu, tolongin orang2 yg mau kluar bahkan ada yg bawa air takut2 kendaranaanya meledak..ah..emg koq..jawa timur iki paling joss..orang sini ndak bego2 amat bisa bedain mana yg bisa ditolong mana yg ndak.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini