image description

Setidaknya sekitar 36ribu unit NVX 155 dan NVX 125 di Vietnam terkena imbas recall akibat sokbreker belakang bermasalah. Sebenarnya kabar sok belakang NVX 155 atau Aerox 155 jika di Indonesia ini sudah sejak bukan Maret 2017 sudah ramai sejak media vietnam autopro mengunggah berita sok belakang NVX 155 tampak bengkok atau mleot terutama bagian spring.
instagram-aripitstop

Akhirnya pada tanggal 19 Juni 2017 pihak Yamaha Vietnam melalui website resminya mengumumkan recal untuk NVX 125 dan NVX 155.

Namun tenang bro, karena kasus ini hanya terjadi di Vietnam dan di Indonesia tidak ada kasus yang sama, intinya Indonesia aman jaya. Saya kutip dari otomotifnet, pihak Yamaha Indonesia mengeluarkan alasan kenapa Aerox indonesia tidak terkena recall.

Menurut M Abidin, GM Aftersales Division PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) komponen sokbreker belakang kedua motor ini berbeda. “Part-nya berbeda dengan yang ada di Vietnam,” bukanya.

Karena Yamaha NVX 155 dan 125 dirakit sendiri oleh Yamaha Vietnam, bukan dari Indonesia. “Ya, itu manufacturing di Vietnam, sedang yang di Indonesia berbeda,” sambungnya.

Khusus pasar Vietnam, komponen yang diimpor dari Indonesia untuk model ini hanya mesin. “Kalau komponen mesin dari Indonesia, engine assy,” tegasnya.

Sourch : http://otomotif.grid.id/Motor/News-Apm/Tenang-Yamaha-Aerox-155-Di-Indonesia-Enggak-Perlu-Ganti-Sokbreker-Belakang-Ini-Alasannya

16 KOMENTAR

  1. Kebanyakan para haters bilang karena per shockbreaker nya kecil.
    Tapi kualitas per tidak hanya tergantung dimensinya. Tapi materialnya yang sangat berpengaruh.
    Dan standard kualitas tiap negara berbeda tergantung request usernya.

    • Coba masuk ke forum2 aerox. Banyak sekali keluhan mengenai shock belakang. Bunyi gasruk2 gitu.
      Dan solusinya adalah ganti shock belakang.
      Ane yakin, standar kayaba vietnam dan indonesia setara. Makanya banyak keluhan seperti itu.

      Kemarin2 kan banyak yg bilang kalo produk impor lebih baik dari lokal, tapi pabrikan seperti honda, yamaha selalu ngeles. Kualitas yamaha,honda kualitas standar dimana2.
      Kalo ada yg defect, sekarang ngeles. Kualitas tiap negara beda

      • Saya bukan jubir perusahaan.
        Cuma tau jika standar pembuatan komponen itu tergantung request user.
        Biasanya juga untuk ekspor QC nya check 100%, sedang yang konsumsi dalam negeri QC nya sampling aja per berapa kali produksi.

        Bukan ngeles, banyak yang busuk kok.
        Makanya saya membuka mata yang belum tau.
        Contoh nyata brake pad, tiap negara sudah beda. Ring piston, disini banyak yang ngebul, tapi yang diekspor tidak ada keluhan.
        Mereka mampu bikin yang bagus, tapi demi keuntungan, maka material kadang ditekan.
        Dan lain lain.

        • Tapi intinya banyak keluhan shock belakang dari user aerox standar.
          Apalagi ente bilang kalo untuk local , qc nya lebih longgar. Kalodapat produk jelek gitu, apa ga bisa dicover garansi?

          • Jangan tanya saya, tanya ke produsennya ?
            Saya bukan kacung mereka ?
            Tergantung kebijakan mereka juga.
            Karena itu yang bikin vendor mereka, secara flow memamg butuh proses, dari investigasi sampai counter measure.
            Vendor juga kadang nakal, tergantung lobinya. Kalo kuat ya konsumen wassalam ?.
            Kalo vendornya terbukti teledor ya kena sentil ganti rugi juga.

            Sebenernya yang punya blog ini ngerti flownya ???

          • Produsen requestnya udah minta harga seminim mungkin, vendornya kadang masih mau untung lebih. Yu tau sendirilah gimana hasilnya ?.
            Beda lagi kalo yang mau diekspor ke eropa atau amerika. Super ketat.
            Yu tau, komisi keselamatan disana seperti apa.
            Masih inget kasus T area stang R3, cuma indikasi salah treatment hardening aja udah disentil.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini