image description

Sidang dugaan kartel antara Honda dan Yamaha masih berlangsung dan sidang KPPU sampai saat ini belum bisa memutuskan apakah kedua pabrikan asal jepang ini memang benar2 bekerjasama mematok harga motor matik 110cc. Sudah ramai dibicarakan masalah kartel ini bahkan dari kedua pihak KPPU dan anggota AISI sudah menghadirkan para saksi ahli.
honda cengkareng
instagram-aripitstop

Kalau melihat market share sekarang memang sulit dipercaya jika Honda dan Yamaha saling membisikkan harga motornya, lihat saja MS Honda yang sudah lebih dari 78% menguasai pasar motor tanah air dan MS Yamaha semakin turun hampir menyentuh angka 20%. Jika memang benar adanya kartel seharusnya kedua pabrikan berbagi MS, bukan sebaliknya yang satu semakin naik dan yang satu semakin turun.

Saya kutip dari detik.com bahwa dugaan tersebut menurut Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), Gunadi Sindhuwinata tidak benar adanya.

“Yang jelas pemeriksaan ini kan jadi panggung sandiwara yang bagus untuk tampil,” ucapnya, kepada wartawan, dalam acara diskusi perkembangan Industri Otomotif di Indonesia.

Gunadi juga mengatakan alasannya tetap tidak mempercayai adanya kartel tersebut. Salah satunya adalah data yang digunakan KPPU salah.

“Secara statistik, itu pun juga dibuktikan bahwa apa yang dipakai dan apa yang diinterpretasikan oleh KPPU itu salah. Profesor di bidang statistik untuk pasar dari UI (Universitas Indonesia) yang mengatakan itu. Waktu itu dia jadi saksi ahli,” tuturnya.

7 KOMENTAR

  1. Isu kartel masuk akal kalau cuma ada 2 merk itu. Lah ini kan banyak merk2 motor lain selain 2 merk itu dan merekapun bisa sesuka hati pasang harga, masalah laris atau gaknya kan tetap aja tergantung calon pembeli yg memutuskan mana yg paling value for money untuk jangka panjangnya

Tinggalkan Balasan ke sucahyo Batal membalas

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini