Sudah Meninggal Karena Kecelakaan di Tol Malah Disuruh Ganti Rugi Kerusakan Jalan Tol

Sudah bukan berita baru kalau kita mendengar korban lakalantas di jalan tol tapi malah disuruh ganti rugi akibat kerusakan yang diakibatkan kecelakaan tersebut. Seperti yang baru saja terjadi dikabarkan dari tribunnews.

Keluarga (alm) Rizky Tri Setyo. Korban mengalami kecelakaan di Jalan Tol Gempol-Pandaan (TGP) hingga meninggal, Minggu (13/3/2016). Atas peristiwa itu, jangankan memperoleh asuransi, pihak keluarga mendiang Rizky malah ditagih sejumlah uang oleh operator TGP untuk mengganti fasilitas tol yang rusak.

Keterangan dari trbiunnews :

  • Kakak kandung (alm) Rizky, Verry Fitriyanto, mengatakan pihaknya bagai jatuh tertimpa tangga atas kematian adiknya akibat kecelakaan di KM 56 TGP.
  • Alih-alih mendapat asuransi, pihak keluarga ditagih pembayaran kerusakan rambu-rambu jalan tol oleh Jasa Marga selaku operatorTGP.
  • “Kami sudah terkena musibah, malah ditagih utang,” kata Verry, Rabu (23/3/2016).
  • Meski diakuinya tagihan tersebut tidak besar, Rp 1.130.000, tetapi Verry menilai tagihan ini merupakan bentuk tak adanya empati pihak TGP atas musibah keluarganya.
  • Verry pun mempertanyakan klaim asuransi Jasa Raharja (JR) yang harusnya bisa ia terima.

Setelah saya cari tahu tentang kejadian lakalantas tunggal di jalan tol ternyata memang sudah peraturannya, setiap kecelakaan tunggal wajib mengganti rugi kerusakan akibat kecelakaan tunggal tersebut, hal itu sudah sesuai dengan ‎Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2005 tentang Jalan Tol. Dalam peraturan itu, biaya ganti rugi fasilitas yang dirusak dibebankan kepada pengguna jalan.

Hal ini juga pernah terjadi di bali dimana kecelakaan tunggal Anna Roemokoy seorang wanita pengguna jalan Tol Bali Mandara mengalami kecelakaan‎ di jalan tol atas laut itu. Namun, bukannya mendapat pertolongan Anna malah mendapatkan todongan ganti rugi dari petugas tol.(sumber liputan6.com).

Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2005 tentang Jalan Tol Pasal 86 :

(1) Pengguna jalan tol wajib membayar tol sesuai dengan tarif yang telah ditetapkan.

(2) Pengguna jalan tol wajib membayar denda sebesar dua kali tarif tol jarak terjauh pada suatu ruas jalan tol dengan sistem tertutup dalam hal :

  • a.pengguna jalan tol tidak dapat menunjukkan bukti tanda masuk jalan tol pada saat membayar tol;
  • b.menunjukkan bukti tanda masuk yang rusak pada saat membayar tol; atau
  • c.tidak dapat menunjukkan bukti tanda masuk yang benar atau yang sesuai dengan arah perjalanan pada saat membayar tol.

(3) Pengguna jalan tol wajib mengganti kerugian Badan Usaha yang diakibatkan oleh kesalahannya sebesar nilai kerusakan yang ditimbulkan atas kerusakan pada :

  • a.bagian-bagian jalan tol;
  • b.perlengkapan jalan tol;
  • c.bangunan pelengkap jalan tol; dan
  • d.sarana penunjang pengoperasian jalan tol.

(4)Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) berlaku pula untuk jalan penghubung.

(5)Kecuali ditentukan lain, pengguna jalan tol wajib mengikuti peraturan perundang-undangan di bidang lalu lintas dan angkutan jalan.

1 KOMENTAR

    • Berarti bs seenaknya ngerusak fasilitas tol kalo “kesalahan sendiri” pun dicover..
      Penyedia jalan tol ya cuma memfasilitasi dan merawat fasilitas tsb, kalo dirusak org ya minta ganti..
      Sama aja kepeleset dimall, bentur kaca ampe pecah, pasti disuruh ganti rugi kan..
      Lagian mobilnya jg ditanggung asuransi, ada santunan jg dr asuransi (kalo ikutan asuransi, kalo ga ikut ya salah sendiri)
      Dan belom tau kronologinya jg,
      blm tentu kecelakaan/musibah (malfungsi sistem kend, tumpahan oli dr kend depan, dll)
      blm tentu sengaja celaka (dibawah/diatas speed limit, lewat bahu jalan, ngantuk, dll)
      Jgn bawa2 bayar pajak krn ini jalan tol, lagipula kecelakaan tunggal dimanapun ga ada cerita diganti rugi org lain..

  1. Stereotype undang2 kolonial yang selalu merugikan konsumen ,,, apa kabar YLKI ,hellllloww anda ada di mana saat ada konsumen di perlakukan “tidak wajar” seperti ini

  2. Emang gitu om, teman saya kecelakaan jg harus ganti udah mobil ancur masuk rumah sakit ya ganti jg fasilitas tol, dia ngaku emang ngebut… Kadang di tol maks kan 80-100km/jam realitasnya pada gas pol. Kembali lagi, hati2 di jalan jgn lupa doa, kita baik bawa kendaraan orang lain belum tentu

  3. Menurut saya wajar karena kecelakaannya tunggal. Kemungkinann besar kan karena kelalaian pengemudi. Kecuali bener kata om bayu, kalo penyebabnya karena jalan tol nya bolong (misal) baru pihak tol yg salah

    • Pajak sama jlan tol hubungannya apa om?
      Bayar tiket tol, biar bs pakai jalan tol
      Sama seperti:
      Bayar kamar hotel, biar bs nginep di kamar hotel. Bayar tiket bioskop, biar bs nonton di biskop.
      “Udah bayar” bukan berarti bebas ngerusak dan nyolong, segala kerusakan dan kehilangan akibat user sama2 harus ganti rugi..
      I dont get your logic

  4. Ya memang aturannya begitu mau gmn lagi, kalo gak terima ya silahkan demo, kita lihat aja org kaya demo.. Btw coba bandingin sama aturan tol Malay yg (katanya) gratis motor pun bisa masuk itu, jgn kaget ya..

  5. kalau peraturannya yg ngebut dan kecelakaanterus ga ada denda ya org ga akan kapok dan melebihi batas kecepatan yg terpasang di sisi jalan tol kan???

    kalau segala ga ada denda sih pasti bnyk yg serampabgan bawa mobil di tol dgn alasan kecelakaan dikover jasa raharja dan ga ada penggantian kerugian di dalam sarana prasarana tol..

    makin manjaaa…

    jadi wajar

  6. FYI, Tol gempol-pandaan masih minim penerangan, sepi, dan tricky. Tol paling bagus di Jatim cuma area Tol Dupak-Waru, udah lebar, terang juga.

  7. yaela org miskin gatau aturan sukanya play victim yak, situ bayar tiket tol klo kecelakaan dpt asuransi dari jasa raharja, klo ada fasilitas tol (fasilitas umum jg) rusak walopun gara2 kecelakaan ya ganti lah emangnya tol mbahmu yg pake rambu elu doank? punya mobil kok alay

Tinggalkan Balasan ke Fahri Batal membalas

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini