lapor polisi dicuekin

Nasib malang menimpa sepasang kekasih dari bogor, bernama Herdien Dwi Handika (23) dan Sylvia (19). Uang sebesar Rp 1,2 juta yang ditransfer korban sebagai uang muka kepada pelaku penipuan untuk membeli iPhone second raib. Barang yang diimpikan itu pun tak kunjung sampai.

Atas kejadian ini sepasang kekasih inipun melaporkan tindakan penipuan ke Polres Depok namun bukannya ditanggapi oleh pihak kepolisian namun malah dicuekin hingga akhirnya kejadian ini dicurahkan ke akun facebook. Setelah disebar di facebook dan menjadi ramai dan diliput oleh media barulah ada respon.

Menanggapi hal itu, Kapolsek Bogor Selatan Kompol Nono Darsono mengaku belum mengetahui kejadian tersebut.

“Terima kasih atas informasinya. Saya akan kurangi segala kekurangan yang ada. Saya juga baru menjabat sebagai Kapolsek dua hari. Kami akan benahi segala sesuatunya, termasuk pelayanan,” katanya.

Sementara Polres Depok belum dapat dimintai keterangan terkait adanya peristiwa tersebut. via kompas.com.

Mau kejahatan kecil, penipuan kecil namun yang namanya kejahatan seharusnya tetap ditindak oleh pihak kepolisian karena dari modus penipuan kecil2 dan berhasil maka akan berkembang ke penipuan yang lebih besar karena para pelaku kejahatan pasti tidak akan merasa puas dengan hasil penipuannya. Kapan pihak pengayom masyarakat benar2 bisa mangayomi…?.


 

Berikut kronologi yang tertulis di akun facebook :

Minggu ini saya dan pacar saya mendapatkan pengalaman yang sangat mengecewakan dari pelayanan aparat penegak hukum di kota saya tinggal, Bogor. Kisahnya berawal dari beberapa minggu yang lalu, pacar saya mengalami penipuan/atau penggelapan uang senilai Rp 1.100.000 yang di lakukan oleh seseorang yg mengaku bernama Tri Sumarno yg bertempat tinggal di Pagedongan, Banjarnegara. Pacar saya berencana membeli hp iphone kepada orang tersebut dari iklan yang dia pasang di situs olx. Namun pacar saya baru mentransfer uang 1.100.000, lalu org tersebut menghapus contact bbm pacar saya, dan no hp pelakunya juga tidak aktif lagi. Merasa ditipu kami langsung melapor ke salah satu POLSEK di kota Bogor, namun respon dari petugas yang berada disana, sangat mengecewakan kami berdua sebagai warga yang baru saja mengalami tindakan kriminal penggelapan uang. Kami menceritakan kronologis kejadian namun petugas tersebut mendengarkan sambil merokok dan menonton tv santai. Dan pada akhirnya petugas tersebut dengan santai mengatakan “udah banyak kasus kaya gitu, udah ikhlasin aja” . Hebat banget solusi aparat penegak hukum kita! pantes penjahat berkeliaran

Belum selesai sampai disitu, kamipun memutuskan pergi dari polsek tersebut dan melapor ke polsek lain. Disana kami bertemu dengan seorang petugas yang cukup cooperative, petugas tersebut menyarankan kami untuk melapor di polres depok karena uang tersebut ditransfer dari Depok. Maka keesokan harinya kami dari Bogor pergi menuju Polres Depok. Dan lagi lagi sesampai disana, pelayanan dari petugasnya sangat mengecewakan, kami sampai disana jam 8malam, lalu kami melapor ke pos polisi, dan di arahkan melapor kepada seorang polwan. Kami masuk ke ruangan, lalu polwan itu langsung bertanya “kenapa mas?” lalu saya menceritakan kejadian yg dialami pacar saya, belum selesai saya cerita, polwan itu bangun dan pergi keluar tanpa mengatakan sepatah katapun. Saya dan pacar sayapun kebingungan, seakan penipuan yg dialami pacar saya dianggap sepele dan tidak penting. Lalu datang seorang laki laki petugas polsek, lalu berkata dengan nada keras “tunggu aja mas!, udah jamnya dia pulang skrang”, “lagian mba kalo mau beli online dipikir dulu!”
Lalu datang 1 polwan dengan nada meremehkan dia berkata “alah 1juta aja kok, ini aja barusan ada yang laporan ditipu beli online 25jt”
Saya dan pacar saya pun jadi merasa dianggap orang miskin yang kebakaran jenggot ditipu 1jt, kan gila ini orang!
Merasa terhina, saya pun memutuskan untuk pergi, namun saat saya hendak pergi, seorang polisi menghampiri dan berkata “mas buat laporan didalam saja”. Merasa polisi ini hendak membantu, saya dan pacar saya pun masuk ke ruangan tersebut. Awalnya polisi ini menanyakan kronologis kejadian, namun belakang-belakangnya saya merasa polisi mulai menanyakan pertanyaan yg tidak ada hubungannya dengan kasus ini dan membuat joke joke yang ga penting buat saya. Dan ternyata pacar saya pun juga merasakan bahwa yg dilakukan polisi ini hanya untuk membuat kami merasa dilayani, didengarkan masalahnya. Dan ternyata benar, tidak lama kami meninggalkan ruangan tersebut, pacar saya melihat polisi tersebut membuang kertas yang tadi dipakai untuk menulis kronologis kejadian ke tempat sampah.

Jadi apakah ini pelayanan polisi republik indonesia kepada masyarakat? Kalau memang seperti itu cara melayani masyarakat, maka maafkan saya, karena saya tadinya berharap lebih, saya pikir menjadi polisi adalah pekerjaan yang mulia, karena membantu masyarakat yang kesusahan seperti saya.

Saya tidak bicara omong kosong, pasti ada jutaan masyarakat Indonesia yang juga pernah mengalami hal yang sama saat ditipu/dirampok/mengalami tindakan kriminal dan mencoba melapor ke pihak yang berwajib untuk diproses. Kalau kejadiannya seperti ini, lalu kepada siapa kami harus melapor? Kepada siapa kami harus percaya?

Saya harap bapak Walikota Bogor Bp. Bima Arya, Bp. Walikota Depok, serta Bp Presiden Republik Indonesia, bisa melihat ini sebagai refrensi pembenahan negeri ini. Saya hanya segelintir warga negara, yang meminta polisi bekerja sebagai mana mestinya, untuk melayani masyarakat.

30 KOMENTAR

  1. hidup adalah keseimbangan masbro,kalau merasa itu adalah kewajiban penegak hukum,ya harus dilaksanakan lah,jangan pilih pilih,orang besar orang kecil hak dan kewajibannya sama di mata hukum.mari kita sama sama berbenah.

  2. percaya kok sana polisi…?
    percaya hanya pada Tuhan…..
    polusi biar masuk neraka bersama setan jahanam….
    NB::
    Polusi lho….mumpung banyak tragedi asap. Xixixi

  3. pulkis shit, gak nyesel deh ngasih tulisan sindiran ukuran gede FUCK THE POLICE di jaket ku hehehehehe….

    kalo Janc*k Polisi terlalu mencolok dan terlalu berbahaya hehehehehe…

  4. maklum. kebobrokannya sudah mahsyur. jadi ga bisa berharap banyak buat kasus seperti itu. didengar saja syukur loh. kalo ga diusut ya mau gimana lagi. memang negara kita hukum dan aparatnya bobrok. meskipun ada anggotanya yang bener, tapi sistem insitusi sudah bobrok ya ga biza apa2. perlu revolusi.

  5. Dilemanya lg ketika seseorang jd korban kriminal tanpa lapor ke pihak berwajib kemudian curhat di medsos, terdengar sampai divisi humas mabes, kita dibilang salah karna tidak lapor, shingga tidak dpt diproses lebih lanjut.

    tapiii….. giliran laporan ke pihak berwajib, pelayanannya malah begitu….
    dimanakah prinsip mengayomi masyarakatnya?????

  6. ke alamin sama temen ane..
    pas lapor di tanggapi smbil meroko, duduk santai, dn gk fokus…
    harus nya pokis malu tuh, hak nya gaji di bayarngk nunggak tapi kewajiban melayani masyarakat tidak di jalankan….
    apalagi kalo yg sampe minta uang jalan..

  7. Persis… Saya pernah lihat sendiri di kantor polisi di kota saya, ada seorang bapak2 melapor malam-malam sekitar habis magriblah, bapak itu melapor kalau dia diancam sama anaknya mau dibunuh, tapi apa jawaban polisi… polisi bilang, kalau lapor nanti saja kalau sudah ada luka-luka ditubuh jadi bisa dilakukan otopsi sebagai bukti…

    http://satuaspal.com/2015/09/26/masa-aktif-kartu-indosat-habis-tapi-pulsa-masih-banyak-saatnya-beli-masa-aktif/

  8. jujur kangARI, polisi Indonesia pancen koyo Uasyuu Kurap…saia yakin kalo pelapor tidak curhat di sosmed dan disebarluaskan, polisi Indonesia tetap acuh tak peduli terhadap laporan siPelapor. Nah…berhubung sudah masuk media dan ramai jadi HOTNEWS, langsung deh carmuk(cari muka).

  9. Mau melapor kemana lagi kita sudah bingung
    Berdoa saja kepada Tuhan Yang Maha Esa supaya yg kena musibah diberi ketabahan dan diganti kerugiannya berkali-kali lipat
    Dan oknum-oknum yang bekerja tidak baik itu segera diberi kesadaran

  10. Susah bro polshit kayak gitu udah tertanam dr dulu uang,uang dan uang.. Mudah2an aja pd sadar tuh polisi tugas nya melayani masyarakat..

  11. Salah herdien (yg ketipunya), jelas.
    Harusnya ingat aturan dasar perundang undangan dan ad art kepolisian “polisi wajib takut pejabat dan tentara”
    Pasti bro herdien kurang cepak, kurang gosong, kurang buncit, atau tanpa atribut apapun di plat nomor kendaraannya.
    Tips sblm lapor polisi: cukur dulu, berjemur di pantai, perut ganjel bantal, beli stiker/pin militer/pemerintah di kaskus banyak.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini