artikel honda pertamax premium

Ceritanya lihat berita di salah satu tv nasional kok menarik untuk saya tulis. Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi hari ini merekomendasikan untuk menghentikan import minyak mentah RON88 dan digantikan dengan RON 92.

Berikut isi rekomendasi dari Tim reformasi migas ;

1. Menghentikan impor RON 88 dan Gasoil 0,35 persen sulfur dan menggantikannya masing-masing dengan impor Mogas 92 dan Gasoil 0,25 persen sulfur.

2. Produksi minyak solar oleh kilang di dalam negeri ditingkatkan kualitasnya sehingga setara dengan Gasoil 0,25 persen sulfur.

3. Mengalihkan produksi kilang domestik dari bensin RON 88 menjadi bensin RON 92.

4. Besaran subsidi bensin (RON92) bersifat tetap, misalnya Rp. 500 per liter.

5. Memerhatikan kebutuhan minyak solar untuk transportasi publik dan angkutan barang untuk kepentingan umum, kebijakan subsidi untuk minyak solar dapat menggunakan pola penetapan harga yang berlaku sekarang.

6. Pilihan kebijakan terkait dengan pengalihan produksi kilang domestik sehingga seluruhnya dapat memproduksi bensin RON 92. Dilakukan pembaruan kilang domestik sehingga produksi Bensin RON 88 dapat digantikan dengan Bensin RON 92.

Jadi pemerintah hanya akan import RON 92, untuk soal harga nantinya pemerintah bisa subsidi tertinggi untuk harga pertamax ini artinya harga pertamax akan tetap naik turun sesuai harga minyak mentah dunia, harga pertamax akan ditentukan harga paling tingginya misalkan harga pertamax dipatok paling tinggi Rp. 10.000/liter maka jika harga minyak mentah dunia melonjak naik harga pertamax tetap diangka 10.000 rupiah saja tetapi jika harga minyak mentah dunia turun maka harga pertamax juga akan ikut turun bisa dibawah 10.000 rupiah.

Boleh juga nich rekomendasinya tinggal menunggu reaksi pemerintah dan pastinya masyarakat…lawong harga premium 8.500 rupiah saja pada ramai demo…

Kalau terealisai nggak ada lagi cerita dibawah ini…hehehehe

ninja-250-fi-isi-premium minum premium (2)

1 KOMENTAR

  1. ah menurut ane,

    1.bensin memang harus distop ga usah impor lagi….

    2. ga usah ada subsidi subsidian…. krn orang miskin ga punya kendaraan, ga butuh bahan bakar….

    3. untuk solar, bisa dibuatkan solar murah untuk para nelayan aja….

    4. untuk industri kasi kontrak pemakaian bahan bakar, jadi harganya akan lebih murah…

  2. siap2 efek domino lg nih. haduhhhh nasib nasib nasib nasib jd warga indonesa yg jauh di timur, apa2 mahal. Tp alhamdulillah msh bisa kebeli jg

  3. Pertamax ga perlu disubsidi. Hapus ron 88, subsidi premiumnya dialihkan ke solar buat menekan harga barang2 pokok & transportasi umum.

  4. ralat kang ari. subsidi tetap itu saya ambil contoh (misalnya) pemerintah mematok subsidi untuk ron92 sebesar Rp 500/liter
    seandainya harga internasional untuk ron92 Rp 11.000/liter kemudian disubsidi pemerintah Rp 500/liter harga di SPBU jadi Rp 10.500/liter
    begitu juga kalo harga internasional untuk ron92 Rp 10.000/liter kemudian disubsidi pemerintah kira-kira Rp 500/liter harga di SPBU jadi RP 9.500/liter. dst

    intinya antara harga internasional dan harga di SPBU bakal cuma beda Rp 500 #CMIIW cuma pendapat mohon jangan dibully

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini