kecelakaan

Anak belum waktunya sudah dikasih motor, aktivitas sudah pakai motor sendiri parahnya tak dibekali dengan kelengkapan helm jiaaan komplit tenan…! helm membunuhmu.  Alvianus Eli (12) dan Arnoldus Eli (13), dua bersaudara siswa kelas I SMP Negeri Sap’an, Kecamatan Insana, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), tewas setelah sepeda motor yang dikendarai mereka bertabrakan dengan motor yang dikemudikan Arnol Liko, anggota Kepolisian Sektor (Polsek) Insana.

Kejadian itu berawal ketika Alvianus yang mengendarai motor Suzuki Titan DH 5075 M membonceng sepupunya, Arnoldus, baru saja pulang sekolah sekitar pukul 12.30 Wita menuju rumah mereka di Desa Sekon, Kecamatan Insana Barat. Ketika tiba di kawasan dekat Gua Maria Bitauin, keduanya bertemu dengan teman mereka yang juga mengendarai motor.

Para siswa SMP ini pun berjalan beriringan sambil bercanda. Karena sambil bercanda, mereka tak sadar motor bersenggolan sehingga motor yang dikendarai Alvianus membonceng Arnoldus oleng ke tengah jalan. Dari arah depan melaju sepeda motor Honda Mega Pro DH 3563 yang dikendarai anggota polisi Arnol Liko dengan kecepatan tinggi. Motor yang dikendarai Arnol pun bertabrakan dengan motor siswa SMP.

Akibat tabrakan itu, kedua bocah SMP, Alvianus dan Arnoldus tewas di tempat dengan luka parah di kepala. Sementara, Arnol Liko menderita cedera cukup parah. Dua bocah SMP serta anggota polisi tersebut kemudian dievakuasi ke Rumah Sakit Umum (RSU) Kefamenanu. Jasad Alvianus dan Arnoldus disemayamkan di kamar jenazah rumah sakit, sementara Arnol Liko menjalani perawatan intensif di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit yang sama.

Siapa yang salah ? pertama pastinya orang tua kenapa belum waktunya sudah dikasih motor.

Terlihat ayah Alvianus dan Arnoldus tak henti-hentinya menangis di dekat jasad putra mereka. Berselang setengah jam kemudian, ibu kandung Alvianus dan Arnoldus bersama puluhan keluarga besar mereka datang ke kamar jenazah. Isak tangis pun pecah.

Ibu kandung Alvianus, Eni Daunlobo yang melihat jasad putra semata wayangnya sudah terbujur kaku, tak mampu berdiri. Ia beberapa kali jatuh ke lantai di kamar jenasah.

Semoga jadi pembelajaran buat para orang tua…

18 KOMENTAR

  1. Masa mau nunggu alasan ortu dulu…anak kecil bawa motor ya pasti salah ortu, gak bisa si ortu berkilah anaknya badung bawa motor sembunyi2….yg jelas ortu dipelosok seperti ini kemungkinan besar ndak sepenuhnya paham bahaya ngasih motor ke anak2….

  2. jalan naik motor ketemu teman juga bawa motor terus di motor ngombol sambil jalan sambil sebelah sebelahan menghalangi jalan kesenggol oleng ketengah jalan ada truk dan terlindaslah badan dan kepala hancur nyawa melayang siapa yg salah….yg salah orang goblox

  3. saya paling sebel nih ada yg naik motor lalu ngobrol dgn pengendara lain disebelahnya, jadi pakai badan jalan buat mereka sendiri. Lalu yg namanya sambil ngobrol kan jalannya perlahan2.
    Klo orang dewasa yg begitu sih namanya GOBLOK

    Tapi ini kasusnya anak2,
    1. udah belum waktunya ngendarain motor
    2. terus jalannya beriringan/bersebelahan sama pengendara lain.
    3. sambil bercanda pula, bermotor penuh konsentrasi penuh
    4. gak mampu menguasai kendaraan ketika oleng

    yg salah orang tuanya, anaknya sendiri, pemerintah dan masyarakat juga.

    Negara kita ini negara yg serba gak jelas, peraturan dibikin tapi dilanggar sendiri..
    Pemerintah sebagai pengawas gak jelas dimana kontribusinya,
    klo udah kejadian baru deh wanti-wanti…cuih
    banyak lah contohnya, klo disebutin satu-satu gak cukup nih 1 halaman.

  4. ngeri memang kalo bocah bawa motor suka seruntulan,kadang lawan arus aja msh ngebut..akhirnya keluar sumpah serapah…si bocah ngeloyor dgn mimik muka tak bersalah … cuek aje emang gue pikirin..kip septi riding wae lah

  5. bagi kita yang sering buka2 internet mungkin sudah tahu. tapi bagi mereka yg kurang penyuluhan dan pengetahuan berkendara ya mau gimana. mereka mungkin tidak dibekali pengetahuan tentang lalu lintas. yang penting cuma bisa mengendarai saja.

    ada baiknya bila masyarakat pedesaan diberi pengetahuan dan arahan oleh pihak berwenang,

  6. Kadang kalo di pelosok (atau di kota juga ada ??) ortunya bangga klo anak yg masih SMP kadang malah SD bisa bawa motor, di anggapnya anaknya pintar dan hebat bisa bawa motor sendiri. Ngenes memang klo sudah kejadian.

  7. penah rombongan suster juga gito, bercanda ma temen akirnya senggolan, oleng ditabrak tu ma mobil box,, patah2 kakinya, akirnya salah satu ninggal
    lok: jl wates km 20,5

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini