tes ride r25 (3)

Yamaha mengajak rekan2 media dan para konsumen indener R25 untuk mengetes langsung performa yang dimiliki oleh sang baby M1. Tes ride yang dilaksanakan di sirkuit mini dan dadakan ini bukan bertujuan untuk menggali tenaga sepenuhnya namun lebih ke tingkat ergonomi, handling serta impresi yang didapat ketika mengendarai R25 disini bukan unjuk top speed.

tes ride r25 (1)

Saat pertama menaiki motor dengan tinggi badan 170cm tinggi motor 1.135mm serta seat high 780mm rasanya sangat nyaman saat menaiki motor dengan bobot 166kg. Kaki sama sekali tidak jinjit justru lekukan kaki dari paha-lutut-tumit menekuk dengan nyaman.

tes ride r25 (4)

Soal ergonomi saat menaiki motor R25 tidak racing banget, posisistang yang tidak rendah seperti R15 membuat posisi tangan dibilang sangat nyaman karena lekukan tangan bisa membuat lekukan huruf ”O” yang membuat riding jadi nyaman dibanding menaiki R15 yang bungkuk dan tangan cenderung agak tegak akibat nunduk. Jika dibandingkan dengan Ninja 250fi posisi stang masih lebih raci punya Ninja jadi untuk motor harian ataupun untuk touring tidak membuat tangan cepat pegal.

TES RIDE R25

Soal handling motor ini memang jos gandos, dengan rangka diamond sokbreker teleskopik sok brker belakang tanpa link con rod yang sempat disangsikan kinerjanya ternyata lebih baik mencoba dulu sebelum berkomentar, empuk kang bro…bahkan mas iwanbanaran saja langsung berkomentar motor ini ayunannya nyaman dan empuk mbah dukun saja mengakuinya…! Kenapa bisa langsung berstatmen seperti itu ? yup inilah hasil sirkuit dadakan yang diciptakan yamaha adanya satu polisi tidur jadi kita bisa merasakan ayunan sesungguhnya sang baby M1.

jos

Saat diajak berakslerasi motor ini memang jagonya, dengan tenaga maksimum sampai 36ps di 12ribu rpm ban depan 110/70-17 dan ban belakang 140/70-17 betot gas saat gigi satu pada jarak 0-3 meter motor belum terasa tendangannya namun setelah itu langsung ngacir. Mumpung motor milik ATPM jadi bisa lebih leluasa untuk betot gas, betul saja motor saya betot gasnya sampai batas limiter kisaran 14ribu rpm top speed gigi satu cuma sampai 61 kpj saja itu dikarenakan kondisi trek yang terbuat dari pon blok bukan disirkuit sentul. Gigi kedua praktis tidak bisa menggali lebih tajam lagi karena kondisi trek tentunya. YZF-R25 inipun sangat nurut saat diajak cornering meskipun hanya nyobain dengan keterbatasan sirkuit maka topspeed R25 di gigi kedua belum bisa sepenuhnya saya expose karena baru pindah gigi ke dua mentok 85kpj trek lurus sudah habis.

tes ride r25 (1)

 

 

1 KOMENTAR

  1. artikele mung setugel.. kie………… rung rampung le moco mosok wes entek disian artikele om….. wkwkwkwkwkwkwk………. ajaib… eh ajib ding

  2. 250cc 2 silinder? Udah pasti berat, boros bbm dan mahal perawatan tuh. Buat operasional harian kelas 250cc mending pakai HONDA CBR 250 R, aman dan nyaman buat harian, performa juga tidak kalah. Bensin super irit (HONDA gitu loh), perawatan murah dan gak seribet 2 silinder, torsi paling jagoan buat stop n go, tenaga n speed boleh diadu, harga jauh lebih murah, tampang superbike dual keen eyes, handling super ringan bobotnya, teknologi paling canggih (injeksi+dohc murni), bawa nama besar Marquez jawara MotoGP (edisi Repsol), jaringan sales, service n spare part dimana2, masih kurang apa lagi coba?

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini